Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Waspada TBC Paru, Deteksi 27.106 Suspek Sepanjang 2024

Kompas.com, 17 Januari 2025, 18:17 WIB
Fitri Anggiawati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Banyuwangi dalam tahap waspada terhadap penyebaran tuberculosis (TBC) paru setelah ditemukan 27.106 jumlah terduga atau suspect kasus itu sepanjang tahun 2024.

“Waspada, TBC menjadi prioritas nasional dan daerah (untuk diminimalisasi),” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Amir Hidayat, Jumat (17/1/2025).

Status tersebut belum berubah karena masa inkubasi TBC adalah 1 sampai 3 bulan, sehingga diprediksi tidak banyak berubah sampai dengan akhir bulan Januari 2025.

Amir mengatakan, dari 27.106 suspek yang terdeteksi, 3.270 di antaranya terkonfirmasi positif TBC.

Baca juga: Pentingnya Pencegahan TBC bagi Orang dengan HIV

Sebanyak 49 persen dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium (bakteriologis), sedangkan 51 persen lainnya didiagnosis secara klinis.

Beberapa di antaranya disertai penyakit lain, yaitu pengidap TBC sekaligus HIV sebanyak 91 kasus dan TBC pada pengidap diabetes melitus sebanyak 422 kasus.

Untuk persentase pasien TBC yang mendapat pengobatan, sebesar 83 persen, dan tingkat keberhasilan pengobatan di Banyuwangi sebesar 88 persen.

“Sementara untuk jumlah kematian akibat TBC pada tahun 2024 sebanyak 245 penderita,” ucap Amir.

Dia menegaskan, TBC paru adalah penyakit menular yang serius dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik, sehingga diperlukan advokasi dan edukasi lintas sektor kepada masyarakat tentang pencegahan dan pengobatannya.

“Rumah yang tidak sehat, lembap, tidak ada cahaya matahari masuk, dan sebagainya berisiko tinggi penularan. Perlu dukungan OPD lintas sektor terkait untuk program bedah rumah dan lainnya,” tutur Amir.

Baca juga: Jerman Alihkan Rp 1,26 Triliun Utang RI untuk Penanganan TBC, HIV, Hepatitis

Selain itu, pihaknya meningkatkan upaya penemuan kasus untuk deteksi dini kasus TBC, terutama pada kelompok berisiko tinggi dengan meningkatkan kualitas pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi kasus TBC.

“Kami memperkuat sistem rujukan pasien TBC. RS BL sebagai rujukan TB resisten obat dan meningkatkan kepatuhan minum obat,” ujar Amir.

Kepada masyarakat, Amir mengingatkan bahwa mereka perlu mewaspadai gejala TBC yang tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

“Batuk kering atau berdahak yang berlangsung lebih dari 2 minggu, dalam beberapa kasus, penderita TBC bisa batuk darah,” ujarnya.

Baca juga: Dinkes Catat Lebih dari 10.000 Kasus TBC di Surabaya pada 2024, Naik 5 Persen

Gejala lainnya adalah rasa sakit atau tidak nyaman di area dada, demam rendah yang sering terjadi di malam hari, dan berkeringat banyak saat tidur.

“Penderita juga mudah merasa lelah dan kehilangan energi serta mengalami penurunan berat badan,” katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau