MADIUN, KOMPAS.com - Sebanyak 29 ekor sapi milik peternak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur terindikasi terinfeksi penyakit mulut dan kuku. Kondisi itu terlihat dari mulut sapi yang berbusa dan kakinya ditemukan luka-luka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Paryoto yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (31/12/2024) menyatakan jumlah kasus sapi yang terindikasi PMK banyak ditemukan di Kecamatan Jiwa.
Terlebih, Kecamatan Jiwan berbatasan langsung dengan Kabupaten Magetan yang terlebih dahulu banyak ditemukan kasus sapi terinfeksi PMK.
Baca juga: 277 Sapi di Ngawi Terjangkit PMK, 13 di Antaranya Mati
”Sapi di Kabupaten Madiun terdapat sekitar 27.000 ekor sapi. Dari laporan lapangan yang terindikasi PMK sebanyak 29 ekor berada di wilayah Kecamatan Jiwan,’kata Paryoto.
Dari jumlah itu dilaporkan dua ekor sapi mati. Namun kedua sapi yang mati belum diambil sampelnya sehingga belum dapat dipastikan terinfeksi PMK atau sebaliknya.
Menurut Paryoto, banyak kasus sapi terindikasi terinfeksi PMK di Kecamatan Jiwan lantaran wilayah tersebut berbatasan langsung dengan Kabupaten Magetan.
Apalagi saat ini di Kabupaten Magetan wabah PMK sudah luar biasa.
Untuk itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun bekerja sama dengan pemerintah desa memonitoring kondisi sapi yang dimiliki peternak.
Selain itu, Dinas juga membuat pos penanganan di desa dan kecamatan agar penanganan kasus PMK lebih cepat.
”Bagi peternak yang mendapati ternaknya terindikasi PMK segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat agar segera tertangani,” kata Paryoto.
Baca juga: Sidak, Dinas Peternakan Magetan Terima 800 Laporan Sapi PMK
Tak hanya itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan mulai memperluas monitoring ke wilayah lain. Salah satunya di peternakan sapi milik kelompok ternak yang ada di Desa Bodag, Kecamatan Kare.
Di desa itu, tim menemukan dua ekor sapi yang terindikasi terjangkit pmk. Hal itu terlihat dari ciri-ciri mulut berbusa dan kaki yang ditemukan luka-luka.
Paryoto menambahkan petugasnya sudah mengambil sampel darah sapi untuk dikirim ke Balai Veteriner Yogyakarta. Sampel darah itu akan dicek untuk diketahui apakah sapi terkena PMK atau sebaliknya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang