Tahun 2001 menjadi langkah awal Diah memperkenalkan produknya kepada orang-orang terdekatnya. Kemudian, pada 2010 saat suaminya dihantam pemutusan hubungan kerja (PHK).
Meski sempat menjual berbagai macam jajanan, tahun tersebut menjadi loncatan besar bagi Diah dan suaminya untuk fokus membangun bisnis kue kering.
Baca juga: Resep Snowman Kukis untuk Hampers Natal
“Untuk membangun brand Diah Cookies yang benar-benar kami andalkan setelah saya mengikuti Pahlawan Ekonomi Pemkot Surabaya sekitar 2016,” ungkapnya.
Diah mulai serius belajar soal pemasaran melalui internet dan media sosial. Dia ingin produknya makin dikenal luas di berbagai daerah, bahkan pernah mendapat pesanan dari Papua.
“Kita harus fokus kepada mimpi kita. Ternyata goals itu membuat jalan kita lebih mudah untuk memilih mau ke mana. Nanti bisnis kita mau seperti apa, kita harus paham,” tuturnya.
Wisata Kampung Ketandan yang berada di jantung Kota Surabaya ini punya peluang besar bagi masyarakat sekitar dan pemerintah setempat.
Pada hari-hari tertentu, Kampung Ketandan Surabaya aktif dijamah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Tidak sedikit dari mereka yang ingin memenuhi rasa penasaran keunikan dari kampung ini.
Menurut Diah, giat warga setempat dalam meningkatkan perekonomian bisa menjadi support besar bagi pemerintah untuk semakin gencar mempromosikan Wisata Kampung Ketandan.
“Selama ini banyak orang yang kenal Diah Cookies dari media sosial jadi bukan karena Kampung Ketandannya. Padahal, kalau bisa bersinergi itu sangat keren banget,” pintanya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang