Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berburu "Hampers" Natal Kue Kering di Kampung Ketandan Surabaya

Kompas.com, 13 Desember 2024, 08:28 WIB
Izzatun Najibah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sukacita Natal disambut kebahagiaan dengan berbagi bingkisan atau hampers kue kering yang bisa diburu di Kampung Ketandan, Surabaya. 

Hampers Natal berupa kue kering berjejer di meja mendukung suasana rumah, diiringi obrolan hangat bersama orang-orang tersayang.

Tidak hanya saat momen Idul Fitri, kue kering juga menjadi pelengkap menarik saat merayakan Natal bersama keluarga dan sanak saudara. 

Ada banyak produsen yang menawarkan hampers Natal kue kering di Surabaya. Salah satunya Diah Cookies yang berada di dalam Kampung Wisata Ketandan.

Baca juga: Resep Kue Chocolate Chips Kotak buat Hampers Natal

Bisa dibilang lokasinya hidden gem untuk berburu varian kue kering. Berada di Ketandan Baru II, Jalan Kebangsren VI No 6A, Kecamatan Genteng, Surabaya. 

Jalurnya tidak dapat dilalui mobil dan motor harus dituntun berjalan. Sembari berwisata ke Kampung Ketandan, pengunjung bisa mampir ke toko kue satu ini. 

“Setiap Natal memang sering membeli kue kering untuk bingkisan ke teman dan guru anak saya,” kata pelanggan, Merry (42), saat ditemui Kompas.com, Kamis (12/12/2024). 

Kali pertama berburu kue kering di Kampung Ketandan Surabaya, Merry berharap hampers Natal-nya bisa menyapa senyum sanak saudaranya. 

“Biasanya saya beli kue kering di tempat lain. Tapi enggak tahu ya, ini saya pengin nyoba di sini sama teman-teman,” ujarnya. 

Merry sangat antusias menyambut Natal tahun 2024 ini. Baginya, masyarakat mulai terbuka dengan warna-warni keberagaman dan ekosistem perekonomian semakin pulih. 

“Sepertinya tahun ini lebih ramai. Masyarakatnya sudah mulai terbuka satu sama lain dan sosialnya juga lebih baik,” ucap perempuan asal Surabaya tersebut. 

Pilihan hampers Natal Diah Cookies Kampung Ketandan Surabaya.KOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH Pilihan hampers Natal Diah Cookies Kampung Ketandan Surabaya.

Diah Cookies menjadi salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah produk kue yang tumbuh di Kampung Wisata Ketandan, Surabaya. 

Berbagai varian kue kering yang diletakkan dalam stoples kecil dibungkus dengan kotak dan keranjang.

Tak lupa, pernak-pernik ornamen warna merah hijau semakin mempercantik tampilan. Dua warna simbol spiritualis yang identik dengan perayaan Natal. 

Setiap hampers Natal kue kering yang tersaji rapi di rak itu juga dilengkapi dengan kartu ucapan.

Setiap pelanggan bisa mengekspresikan perasaan mereka lewat kalimat cinta, kebahagiaan, simpati, dan rasa syukur.

Baca juga: 5 Ide Hampers Natal untuk Sahabat

“Untuk Natal tahun ini, produksi kami meningkat sekitar 50 persen dibanding hari-hari biasanya,” kata Owner Diah Cookies, Diah Arifianti. 

Dalam sehari, Diah dibantu belasan pegawainya bisa memproduksi ratusan kue dengan 28 varian.

Mulai dari kue tart, nastar, cheese stick, roll cake, redvelvet milky, macaron, sampai jajanan viral seperti burnt cheese.

“Kalau favorit orang-orang tetap nastar yang jadi andalan. Tapi kami ada tart yang khusus untuk Merry Chrismas,” ungkap Diah. 

Harga setiap produknya dipatok mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 120.000.

Namun, untuk harga hampers Natal bervariasi mulai ratusan hingga jutaan rupiah, tergantung jenis kue kering yang dipilih. 

“Untuk hampers Natal, kami bisa menyesuaikan setiap budget pelanggan. Pelanggan punya budget berapa, bisa kami bikinkan. Bisa Rp 160.000 untuk hampers mini, ada yang sampai Rp 1 juta,” bebernya.

Dia sangat memperhatikan detail dalam memilih kemasan. Dalam sebuah produk, packaging menjadi poin sendiri untuk menarik hati pelanggan.

Baca juga: Resep Bolu Gulung Keju Lembut, Hampers Natal yang Mudah Dibuat 

“Untuk desain hampers-nya saya bikin sendiri,” imbuhnya. 

Momen Natal membuat Diah sedikit kewalahan memenuhi banjirnya pesanan. Setidaknya, ada delapan reseller dari berbagai daerah termasuk Jakarta yang ikut memasarkan produknya.

“Ye kebetulan kami ada penambahan tenaga yang bisa mendukung inovasi-inovasi produk-produk baru di toko kami,” ujarnya. 

Bisnis yang berawal dari hobi

Owner Diah Cookies, Diah ArifiantiKOMPAS.com/IZZATUN NAJIBAH Owner Diah Cookies, Diah Arifianti

Tidak sedikit usaha binaan UMKM yang sukses dalam membangun bisnisnya. Diah bukanlah lulusan tata boga, tapi dia mahir membuat kue karena ketelatenannya. 

“Awalnya bikin kue sendiri buat keluarga. Terus karena banyak yang muji enak, saya memberanikan diri untuk jualan,” tutur perempuan asli Surabaya tersebut. 

Tahun 2001 menjadi langkah awal Diah memperkenalkan produknya kepada orang-orang terdekatnya. Kemudian, pada 2010 saat suaminya dihantam pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Meski sempat menjual berbagai macam jajanan, tahun tersebut menjadi loncatan besar bagi Diah dan suaminya untuk fokus membangun bisnis kue kering.

Baca juga: Resep Snowman Kukis untuk Hampers Natal

“Untuk membangun brand Diah Cookies yang benar-benar kami andalkan setelah saya mengikuti Pahlawan Ekonomi Pemkot Surabaya sekitar 2016,” ungkapnya.

Diah mulai serius belajar soal pemasaran melalui internet dan media sosial. Dia ingin produknya makin dikenal luas di berbagai daerah, bahkan pernah mendapat pesanan dari Papua.

“Kita harus fokus kepada mimpi kita. Ternyata goals itu membuat jalan kita lebih mudah untuk memilih mau ke mana. Nanti bisnis kita mau seperti apa, kita harus paham,” tuturnya. 

Ingin kolaborasi bangun wisata Kampung Ketandan

Wisata Kampung Ketandan yang berada di jantung Kota Surabaya ini punya peluang besar bagi masyarakat sekitar dan pemerintah setempat.

Pada hari-hari tertentu, Kampung Ketandan Surabaya aktif dijamah wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Tidak sedikit dari mereka yang ingin memenuhi rasa penasaran keunikan dari kampung ini.

Menurut Diah, giat warga setempat dalam meningkatkan perekonomian bisa menjadi support besar bagi pemerintah untuk semakin gencar mempromosikan Wisata Kampung Ketandan. 

“Selama ini banyak orang yang kenal Diah Cookies dari media sosial jadi bukan karena Kampung Ketandannya. Padahal, kalau bisa bersinergi itu sangat keren banget,” pintanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau