Malik bersyukur warung makan lontong tahu telur masih tetap bertahan dan banyak dicari pecinta kuliner selama puluhan tahun.
Menurut dia, kualitas bahan dan bumbu yang dipertahankan dari waktu ke waktu menjadi salah satu kunci lontong tahu-nya tetap diburu pecinta makanan tradisional.
Para pelanggan di warung ini pun memberikan kesaksian serupa. Meski bahan-bahan dalam suguhan ini sama dengan kuliner sejenis di daerah lain, namun kelembutan tektur tahu-nya menjadi kunci pembeda lontong tahu telur Madiun.
Baca juga: Uniknya Asal-usul Nama Lontong Balap di Surabaya, Siapa yang Balapan?
“Soal rasa saya lebih suka lontong tahu telur Madiun. Selain lembut tahunya, bahan lainnya yang disajikan seperti kacang, tauge hingga mentimunnya fresh,” ungkap Dewi Rosita.
Menurut Dewi, lontong pada makanan tradisional ini juga menjadi ciri khas lainnya. Rata-rata lontong yang disajikan dalam lontong tahu telur sangat empuk.
Bisa jadi, karena beras yang digunakan untuk membuat lontong memiliki kualitas yang bagus.
Baca juga: Sate Komoh Bu Saminah, Kuliner Legendaris Pasuruan yang Buka 3 Jam Sehari
Lalu, Ari Wibowo pecinta kuliner khas Madiun lainnya menilai, lontong tahu telur selain mengenyangkan perut yang kelaparan, keberadaan sayur touge, mentimun dan daun seledri menjadikan makanan itu kaya akan gizi.
“Menu ini cocok dimakan di malam hari. Terlebih pas hujan-hujan akan sangat nikmat melahap sepiring lontong tahu telur,” kata Ari.
Ari pun meyakini bertahannya makanan tradisional ini lantaran cita rasanya yang terus terjaga.
Tak hanya itu, harga yang terjangkau untuk seluruh kalangan juga menjadikan warung lontong tahu telur masih diburu pecinta kuliner dari luar daerah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang