Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor Terjang Trenggalek, Jalur ke Ponorogo Sempat Tertutup

Kompas.com, 19 November 2024, 20:40 WIB
Slamet Widodo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah titik.

Selain itu, hujan deras juga mengakibatkan pohon tumbang yang sempat menutup jalur, Selasa (19/11/2024).

"Hujan deras yang mengguyur sejumlah wilayah Kabupaten Trenggalek mulai sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Triadi Atmono, di posko balai Desa Ngares Trenggalek, Selasa (19/11/2024).

Baca juga: Banjir di Pendrikan Semarang, Warga Naik Kursi Hingga Terpaksa Menutup Dagangannya

Dia mengatakan longsor terjadi di tiga titik, tepatnya di kecamatan Bendungan. Material longsoran sempat menutup badan jalan. 

"Sampai dengan pukul 18.00 WIB, longsor terjadi di tiga titik, semua di Kecamatan Bendungan, yaitu di Desa Masaran, Desa Suren Lor, dan perbatasan Kecamatan Bendungan Trenggalek - Kecamatan Pagerwojo Tulungagung," terang 

"Material longsor berupa tanah menutup bagian badan jalan dari tebing sisi jalur," sambung Triadi.

Sementara banjir terjadi di Desa Ngares Kecamatan Trenggalek dan di ruas jalan Kilometer-16 Kecamatan Tugu Trenggalek.

Di Kilometer-16 Kecamatan Tugu Trenggalek, banjir menerjang hingga melampaui jembatan karena debit air yang tinggi serta arus yang kuat.

Sehingga, jalur utama penghubung Trenggalek - Ponorogo sempat tertutup total.

"Banjir sempat menutup jalur karena arus air di atas jembatan sangat deras," terang Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Agus Prayitno.

Banjir yang berasal dari kawasan pegunungan tersebut tidak berlangsung lama. Seiring intensitas hujan menurun, air yang melampaui jembatan juga surut dan arus lalu lintas kembali normal.

"Arus air cepat surut, dan arus lalu lintas mulai normal yang dipandu oleh anggota Polsek Tugu serta anggota Satlantas Polres Trenggalek guna pengaturan. Dan diimbau kepada pengguna jalan agar tetap hati-hati dan waspada," terang Agus.

Di lokasi lain, banjir juga menerjang di Desa Ngares Kecamatan Trenggalek. Aliran sungai Temon meluap hingga menggenangi permukiman warga.

"Banjir di Desa Ngares Temon, air masuk di dua rumah, satu tempat ibadah, dan satu warung hanyut," terang Triadi.

"Tadi sempat masuk rumah sekitar 20 sentimeter," sambung Triadi.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau