Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Khofifah-Emil Minta Maaf kepada Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukmanul

Kompas.com, 18 November 2024, 22:25 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, meminta maaf kepada kedua Paslon lainnya, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).

Momen tersebut disampaikan Khofifah pada debat ketiga Pilgub Jatim, yang digelar malam ini di Convention Hall Grand City Surabaya, Kota Surabaya, Jatim, pada Senin (18/11/2024).

"Dengan segala hormat, Bu Risma-Gus Hans, Mbak Luluk-Mas Lukman, jika kami(Khofifah-Emil) ada khilaf, kami memohon maaf," ucap Khofifah.

"Dan seluruh masyarakat Jawa Timur, bila kami ada khilaf, kami mohon maaf," imbuhnya.

Sebelumnya, Khofifah mengatakan, pada sisa waktu masa kampanye, semua Paslon di Pilgub Jatim telah menyampaikan gagasannya.

Baca juga: Debat Pilgub Jatim: Luluk Sebut Perubahan Iklim Terjadi Akibat Kebijakan Keliru

"Hari ini kita bisa menyaksikan bahwa Bu Risma-Gus Hans dan Mbak Luluk-Mas Lukman, sama-sama, kita semua adalah anak-anak bangsa Jatim yang ingin mengabadikan diri untuk Jatim," kata Khofifah.

Dia pun berpesan kepada seluruh relawannya untuk menjaga suasana Pilkada Jatim tetap aman dan nyaman agar dapat menciptakan demokrasi yang lebih baik.

"Karena itu, saya dan Mas Emil mohon doa, mudah-mudahan kami nomor urut 2 mendapat...," tutur Risma yang belum sempat menyelesaikan kalimat penutupnya lantaran kehabisan waktu.

Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 digelar di Convention Hall Grand City Surabaya, Kota Surabaya, Jatim, pada Senin (18/11/2024) pukul 19.00 WIB.

Debat ini diikuti oleh tiga pasangan Cagub-Cawagub, yakni Paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, yang diusung PKB.

Baca juga: Tak Bisa Pantau Debat Pilgub Jatim, Pendukung Karaokean di Luar Arena

Paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, diusung koalisi 15 partai politik, yakni Partai Nasdem, PSI, Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, Perindo, PPP, PKS, PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Gelora, PKN, dan Partai Prima.

Kemudian Paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), yang diusung PDI-Perjuangan dan Partai Hanura.

Tema debat ketiga Pilgub Jatim 2024

Debat ketiga Pilgub Jatim ini mengusung tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.

Tema besar tersebut dibagi menjadi delapan sub tema, yakni:

  • Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
  • Infrastruktur Permukiman, Air Minum Bersih dan Persampahan
  • Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan
  • Pemerataan Konektivitas Antar Wllayah
  • Perencanaan Wilayah dan Tata Ruang Terintegrasi
  • Perubahan Iklim
  • Pertambangan dan Komitmen Ekologis
  • Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

Baca juga: Intip Busana 3 Srikandi di Debat Pamungkas Pilgub Jatim

Panelis debat ketiga Pilgub Jatim 2024

  • Prof. Abdul Chalik: Ahli Politik Lokal dan Politik Islam dari UIN Sunan Ampel Surabaya
  • Prof. Bayu Dwi Anggono: Ahli Hukum Tata Negara dan Ilmu Perundang-Undangan dari Universitas Jember
  • Prof. Andi Kurniawan: Ahli Teknologi Eko-Akuatik/Eksplorasi Sumber Daya dan Lingkungan Perairan dari Universitas Brawijaya
  • Dr. Suko Widodo: Ahli Media dan Komunikasi Publik dari Universitas Airlangga
  • Zainul Aripin: Akademisi dan Praktisi Pemberdayaan Masyarakat dari STIKES Bahrul Ulum Tambakberas
  • Dr. Bambang Sigit Widodo: Ahli Kebijakan Pendidikan Berbasis Data Geospasial dari Universitas Negeri Surabaya
  • Yuventia Prisca Diyanti Todalani Kalumbang: Ahli Filsafat Kritis dan Komunikasi Publik dari Universitas Negeri Malang

"Para panelis dipilih karena keilmuannya di bidang akademik yang terkait dengan tema. Mereka tidak pernah tercatat sebagai anggota parpol dan tidak tercatat di dalam SK tim Paslon, baik itu gubernur, wakil gubernur, wali kota, maupun bupati," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam, Senin (18/11/2024) siang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau