Editor
KOMPAS.com - Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah mengatakan, perubahan iklim terjadi akibat kebijakan yang keliru dan sikap terhadap alam yang tidak tepat.
Hal itu diungkapkannya dalam debat ketiga Pilgub Jatim yang digelar malam ini, di Convention Hall Grand City Surabaya, Kota Surabaya, Jatim, pada Senin (18/11/2024).
"Bahwa kerusakan di darat dan di laut itu disebabkan oleh tangan-tangan manusia," kata Luluk yang mengutip ayat Al Qur'an.
Itu artinya, Luluk menegaskan, perubahan iklim yang terjadi tidak terkait dengan takdir.
"Kecuali, ada orang yang serakah, ada kebijakan yang tidak tepat," ujar Luluk.
Baca juga: Tak Bisa Pantau Debat Pilgub Jatim, Pendukung Karaokean di Luar Arena
Menurutnya, gubernur wajib menyusun target mitigasi perubahan iklim di provinsi sesuai Permen LHK Nomor 12 Tahun 2024 Pasal 33.
Karena itu, dia menyampaikan, bila terpilih sebagai gubernur, mitigasi terkait perubahan iklim akan menjadi program prioritasnya.
"Sehingga kita bisa menyelamatkan petani kita, nelayan kita, dan mencegah rob, banjir, longsor, dan sebagainya," ungkapnya.
Debat ketiga Pilgub Jatim 2024 di Convention Hall Grand City Surabaya, pada Senin (18/11/2024) pukul 19.00 WIB.
Debat ini diikuti oleh tiga pasangan Cagub-Cawagub, yakni Paslon nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, yang diusung PKB.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Solo, Teguh-Gage Bakal Perketat Peredaran Minuman Keras
Paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, diusung koalisi 15 partai politik, yakni Partai Nasdem, PSI, Demokrat, Gerindra, Golkar, PAN, Perindo, PPP, PKS, PBB, Partai Garuda, Partai Buruh, Gelora, PKN, dan Partai Prima.
Kemudian Paslon nomor urut 3, Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), yang diusung PDI-Perjuangan dan Partai Hanura.
Debat ketiga Pilgub Jatim ini mengusung tema 'Akselerasi Pembangunan Infrastruktur, Interkoneksitas Kewilayahan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup untuk Mewujudkan Jawa Timur sebagai Episentrum Ekonomi Kawasan Timur Indonesia'.
Tema besar tersebut dibagi menjadi delapan sub tema, yakni:
"Para panelis dipilih karena keilmuannya di bidang akademik yang terkait dengan tema. Mereka tidak pernah tercatat sebagai anggota parpol dan tidak tercatat di dalam SK tim Paslon, baik itu gubernur, wakil gubernur, wali kota, maupun bupati," kata Komisioner KPU Jatim, Nur Salam, Senin (18/11/2024) siang.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang