Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasi Punel Khas Bangil Pasuruan: Lembut, Manis, Pedas dan Gurih

Kompas.com, 14 November 2024, 18:26 WIB
Moh. Anas,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Nasi punel merupakan salah satu menu makanan khas Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Nasi punel ini sudah menjadi rujukan makanan bagi wisatan yang melintas di Jalan Pantura Bangil, Pasuruan. Makanan ini dikenal karena tekstur nasinya yang lembut dan lauknya yang gurih, manis dan pedas.

Penjual nasi punel di Jalan Raya Pantura Bangil, Hajah Linyang menceritakan nasi punel yang dikenal karena tekstur nasi dan kuah kokot serta lauknya.

Baca juga: Sirup Pokak, Minuman Rempah Khas Pasuruan

Hajah Lin berjualan nasi punel sudah lebih dari 30 tahun.

Menurut Hajah Lin, punel juga dikenal dengan istilah pulen. Namun, untuk nasi punel asal Bangil ini berbeda, karena proses masaknya dua kali. Sehingga, saat dimakan atau disajikan, teksturnya lunak dan lembut, tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembek.

"Saat proses masak, nasi yang mau matang harus dikipas dan sedikit diulet-ulet. Kemudian dipanaskan lagi," terang Hajah Lin, Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Datang ke Pasuruan, Mentan Damaikan Problem Susu antara Peternak dan Industri

Sedangkan untuk kuahnya, nasi punel biasa disajikan dengan kuah asam-asam 'kotot' atau bagian daging sapi yang kenyal. Selain kuah kotot, nasi punel juga bisa menggunakan kuah lodeh rebung, lodeh nangka muda atau kuah tahu bali.

"Kalau di tempat saya pakai kuah kotot jadi lebih sedap," terannya.

Selanjutnya, untuk sajian nasi punel dapat dinikmati dengan aneka lauk utama yang menjadi santapan yang gurih. Mulai dari gorengan daging empal, paru, dendeng, limpa atau hati.

"Sebagai pelengkap dari nasi punel juga ada sambel terancam yang berbahan lombok dan irisan kecil sayur kacang panjang. Dan sebagai ciri khasnya juga ada parutan kelapa muda yang terbungkus daun kelapa dan taburan serundeng," tambahnya.

Ana Mariana, penikmat nasi punel asal Semarang sangat menikmati makanan khas Bangil itu. Dirinya mengaku selalu mampir ketika pulang kampung atau berlibur ke Probolinggo.

"Seperti hari ini, saya dan suami sedang ke Probolinggo. Keluar Tol Bangil sebentar makan nasi punel dulu. Kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke timur (Probolinggo-red)," ujar Ana.

Sedangkan untuk harga nasi punel per porsi bervariasi, tergantung lauk yang dipilih oleh pembeli. Rata-rata penjual menjualnya dari harga Rp 30.000 per porsi.

Selain di warung Hajah Lin, penikmat makanan nasi punel juga dapat membeli di beberapa tempat. Seperti di Warung Pojok Nasi Punel, Jl Diponegoro No 12 Kidul Dalem, Kecamatan Bangil. Warung Setia Budi Jl Gajahmada No 7, Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil dan Warung Bu Nik, Jalan Dokter Soetomo No 24, Sukalipuro, Dermo, Kecamatan Bangil.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau