Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erupsi Gunung Lewotobi, Cak Imin Sebut Pemerintah Fokus Kebutuhan Pengungsi

Kompas.com, 14 November 2024, 17:30 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Koordinasi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyebut, pihaknya fokus pemulihan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Cak Imin mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Semua difokuskan pada rehabilitasi yang ada di shelter pemenuhan kebutuhan konsumsi, kesehatan, pelayanan psikologi," kata Cak Imin di Kantor Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, Kamis (14/11/2024).

Baca juga: Tinjau Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi, Gibran Beri Atensi pada Kelompok Rentan

Selanjutnya, kata Cak Imin, pihaknya berencana mendata dampak dari erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tersebut. Hal itu untuk mempercepat pemulihan sektor ekonomi.

"Berikutnya akan ada rehabilitasi rekonstruksi, misalnya mendata kelumpuhan ekonomi. Supporting (membantu) apa yang dilakukan agar pasarnya hidup lagi, ekonominya tumbuh lagi," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah pusat bakal merelokasi rumah para pengungsi yang mengalami kerusakan. Sebab, menurutnya, kebutuhan yang paling darurat akan didahulukan.

"Perumahan akan disiapkan berapa relokasi rumah baru. Kemarin Menteri Perumahan ke sana, lokasi dan relokasinya akan disiapkan, yang penting darurat selesai, tanggap darurat selesai, nanti relokasi," jelasnya.

Lebih lanjut, Cak Imin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang menyalurkan bantuan untuk pengungsi. Hal tersebut juga membantu pemerintah dalam menangani bencana.

Diberitakan sebelumnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan gunung api setinggi 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) terus bergemuruh pada Kamis (14/11/2024).

Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Emanuel Rofinus Bere mencatat, pada periode pengamatan pukul 06.00 Wita-12.00 Wita gunung itu mengalami gempa tremor menerus.

Gempa ini terekam dengan amplitudo 14.8-47.3 mm, dominan 29.6 mm.

“Terdengar suara gemuruh sedang hanga kuat dari Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki,” ujar Rofinus dalam keterangannya, Kamis.

Cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya. Suhu udara 24-32 derajat celcius

Baca juga: Cerita Pilu Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Saat Kunjungan Wapres Gibran

Secar visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 1500-2000 meter di atas puncak kawah.

Aliran lava ke arah timur laut sejauh l4340 meter dari pusat erupsi. Sementara lava yang mengalir ke arah barat, barat laut sejauh 3.800 meter dari pusat erupsi.

Rofinus menambahkan saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV awas.

Masyarakat di sekitar diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, serta sektoral 9 kilometer pada arah barat daya dan barat laut.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau