Editor
Dalam pertempuran tersebut, arek-arek Suroboyo berjuang melawan sekutu yang datang diboncengi Belanda.
Perjuangan masyarakat Surabaya yang dipimpin oleh Bung Tomo tersebut bertujuan untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.
Arek-arek Surabaya bertempur dengan Belanda menggunakan senjata tradisional, sedangkan pihak Belanda menggunakan alat tempur canggih.
Pertempuran selama tiga minggu ini merupakan peristiwa besar dalam sejarah revolusi Indonesia.
Dalam pertempuran tersebut, sekitar 20.000 masyarakat Surabaya gugur dalam perang.
Presiden Soekarno kemudian menetapkan 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan dan dibangun Tugu Pahlawan untuk memperingati pertempuran tersebut.
Julukan Kota Sejuta Taman mencerminkan Surabaya memiliki banyak ruang terbuka hijau yang asri dan nyaman untuk warga kota.
Taman tersebut dapat digunakan sebagai tempat rekreasi bersama keluarga.
Keberdaan taman di Surabaya ini juga melahirkan beberapa penghargaan, seperti rekor MURI untuk pembangunan taman bekas lahan SPBU terbanyak.
Penghargaan lainnya berupa International The 2013 Asian Townscape Award (ATA) dari PBB, Plakat Taman Kota Terbaik (2012), dan Taman Kota Terbaik Kategori Kota Metropolitan (2011).
Surabaya sebagai Kota Perdagangan terkait dengan aktivitas perdagangan di kota ini, yang telah berlangsung dari masa ke masa.
Baca juga: Asal-usul Nama Surabaya, Pertarungan Sura dan Baya
Aktivitass ekonomi ini didukungan dengan letak geografis Surabaya yang berada di pesisir utara Pulau Jawa.
Wilayah ini berkembang menjadi pelabuhan penting pada zaman Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14.
Saat ini, Surabaya berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan di Indonesia.
Berkaitan dengan letak geografisnya, kolonial Belanda telah menjadikan Surabaya sebagai kota pelabuhan sejak abad ke-19.