SURABAYA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Luluk Nur Hamidah menyebut Jembatan Surabaya - Madura (Suramadu) saat ini masih hanya sebagai jembatan lalu lintas masyarakat, belum menjadi jembatan ekonomi masyarakat Madura.
"Jembatan Suramadu masih menjadi jembatan lalu lintas, belum menjadi jembatan ekonomi masyarakat Madura," kata Luluk dalam debat perdana Pilkada Jatim di Graha Unesa Surabaya, Jumat (18/10/2024) malam.
Buktinya menurut dia, potensi alam di Madura belum dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Madura penghasil garam, tapi garam di Jatim masih impor triliunan rupiah," terangnya saat menjawab pertanyaan panelis tentang pembangunan Pulau Madura.
Baca juga: Risma-Gus Hans Tertawa Saat Kehabisan Waktu di Debat Pilkada Jatim
Termasuk juga untuk produk jagung, yang ternyata masih selalu impor dari luar negeri dengan nilai triliunan.
"Potensi alam Madura harus menjadi prioritas utama pengembangan ekonomi warga Madura," jelasnya.
Baca juga: Buka Debat Publik, Luluk-Lukman Beber Data Pengangguran dan Anak Tak Sekolah di Jatim
Sementara itu, calon gubernur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bagaimana selama 5 tahun terakhir Pemprov Jatim membangun jaringan transportasi di wilayah kepulauan terutama di Madura.
Sementara calon gubernur nomor urut 3 Tri Rismaharini menyebut potensi ekonomi di Madura wajib dikembangkan agar tidak ada lagi imigran dari Madura.
"Imigran banyak dari Madura. Saya yang menangani itu," kata mantan Menteri Sosial ini.
Debat perdana Pilkada Jatim mengusung tema "Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur".
Ada tujuh panelis yang disiapkan KPU Jatim untuk mengawal debat. Mereka berasal dari sejumlah disiplin ilmu dan dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Jatim.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang