KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengalami dua kali erupsi pada Senin (14/10/2024).
Kolom abu teramati secara visual membumbung setinggi 500-600 meter di atas puncak kawah jonggring saloko.
Berdasarkan laporan Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, erupsi pertama terjadi pukul 02.47 WIB, dengan tinggi kolom letusan 500 meter di atas puncak.
Selanjutnya, erupsi terjadi lagi pukul 06.18 WIB dengan tinggi kolom abu 500 meter di atas puncak kawah.
Baca juga: Polisi Curigai 10 Petani di Argosari Terlibat Penanaman Ganja di Lereng Semeru
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 14 Oktober 2024 pukul 06.18 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 600 meter di atas puncak," ungkap petugas PPGA Semeru Sigit Rian Alfian dalam keterangan tertulis, Senin (14/10/2024).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi membenarkan bahwa erupsi yang terjadi Senin pagi.
Menurutnya, erupsi yang terjadi masih dalam kategori normal. Aktivitas masyarakat juga terpantau normal.
"Erupsi pagi tadi terlihat, tapi masih normal dan tidak ada dampak, masyarakat juga masih beraktivitas seperti biasa," kata Patria di Lumajang, Senin (14/10/2024).
Sebagai informasi, selama 24 jam pengamatan pada Minggu (13/10/2024) pukul 00.00-24.00 WIB, PPGA Semeru juga mencatat terjadi 68 gempa letusan dan 17 kali gempa guguran.
Patria menambahkan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Baca juga: Ganja di Lereng Semeru, Polisi Tetapkan 1 DPO
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang