SURABAYA, KOMPAS.com - Dua anggota perguruan silat ditangkap setelah menyerang sebuah warung di Jalan Manyar, Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/10/2024) dini hari.
Penyerangan ini diduga terkait dengan persaingan antarperguruan silat.
Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Teguh menjelaskan, pihaknya menerima informasi mengenai sekelompok pesilat yang menyerang warung yang diduga menjadi tempat berkumpul perguruan lain.
Baca juga: Bisa Silat, Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Diduga Sempat Lawan Pelaku
"Menindaklanjuti aduan warga itu, Tim Respati segera menuju ke lokasi kejadian dan melakukan penyisiran di sepanjang Jalan Manyar," ungkap Teguh saat dimintai konfirmasinya.
Setelah penyisiran, tim menemukan puluhan anggota perguruan silat berkumpul di Jalan Gubeng.
Kelompok tersebut melarikan diri ketika melihat kehadiran petugas. "Tim menemukan dan mengejar sekitar 40 pemuda diduga anggota PSHT."
"Dua yang ditangkap adalah Fernando (18), warga Kedinding Lor, dan Ahmad Rizeki (20), warga Tanah Merah Utara," kata dia.
Kedua pelaku langsung dibawa ke Polsek Mulyorejo untuk dimintai keterangan. Saat diinterogasi, mereka mengaku telah menenggak minuman keras sebelum menggelar konvoi.
Baca juga: Gadis Penjual Gorengan yang Tewas Disebut Bisa Silat dan Pernah Raih Medali
Dari tangan keduanya, Tim Respati mengamankan barang bukti berupa dua unit ponsel, satu sepeda motor, dan sebatang bambu yang diduga digunakan dalam penyerangan.
Teguh mengungkapkan, kedua pelaku kini tengah menjalani masa penahanan di Polsek Mulyorejo.
Mereka akan diperiksa lebih lanjut untuk menyelidiki keterlibatan pelaku lain dalam konvoi dan penyerangan tersebut.
Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes, AKP Haryoko Widhi, menyatakan bahwa sejumlah aparat kepolisian telah diterjunkan untuk melakukan patroli malam.
Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi balasan dari kelompok silat lain.
Baca juga: Polisi Dikeroyok Kelompok Perguruan Silat di Jember Saat Patroli
"Kepolisian Polrestabes akan melakukan penyisiran secara berkala untuk menjaga ketertiban di wilayah Surabaya, dan mencegah tindakan anarkis seperti ini terulang kembali," kata Haryoko.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang