Editor
KOMPAS.com - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), KH. Abdul Hakim Mahfudz menilai, Khofifah Indar Parawansa adalah figur paling cocok untuk menjabat Gubernur Jatim periode 2024-2029.
Dia mengatakan, Khofifah berhasil menguatkan persatuan semua kalangan di Jatim semasa menjabat sebagai gubernur pada periode sebelumnya.
"Terpenting juga kita semua menyatu, saya lihat Ibu Khofifah bisa dan berhasil melakukan itu," kata Mahfudz, Rabu (2/10/2024), dikutip dari TribunJatim.com.
Menurutnya, kini semakin banyak masyarakat yang berharap Khofifah kembali memimpin Jatim. Apalagi, dia menambahkan, Khofifah dikenal sebagai sosok yang peduli perkembangan pondok pesantren (Ponpes).
"Pendekatan-pendekatan (Khofifah) kepada masyarakat terutama kepada Ponpes sangat bagus," ujar Mahfudz.
Baca juga: Usai Penemuan Granat Nanas, Gereja Kristus Raja Surabaya Dipastikan Aman
"Ibu Khofifah sangat baik dan bagus perjalanannya di periode yang lalu itu," imbuhnya.
Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati menyatakan, mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) lebih memilih pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 2, Khofifah-Emil Dardak, pada Pilkada Jatim 2024.
"Beliau masih menjabat Ketua Umum PP Muslimat (NU), itu menjadi modal kekuatan tersendiri bagi Khofifah agar tetap menjangkau pemilihnya," ucap Wasisto, Selasa (1/10/2024).
Tingginya suara Nahdliyin, sebutan bagi warga NU, kepada Khofifah-Emil, berbanding lurus dengan hasil survei pada Pilkada Jatim 2024.
Menurut hasil survei Poltracking Indonesia periode 4-10 September 2024, Khofifah-Emil berhasil meraih elektabilitas tertinggi berdasakan organisasi Islam dengan 60.8 persen.
Baca juga: KPU Surabaya Terima 71.414 Logistik untuk Pilkada
Posisi selanjutnya ditempati Risma-Gus Hans dengan 19,7 persen, disusul Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim dengan elektabilitas sebesar 2,4 persen.
Tak jauh beda, hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 9-14 September 2024 juga menyebut bahwa 64,0 persen warga NU lebih pilih Khofifah-Emil, 23,5 persen memilih Risma-Gus Hans, dan 2,2 persen untuk Luluk-Lukmanul.
"Sebagai petahana (Gubernur Jatim) (sosok Khofifah) dikenal luas, sehingga faktor ini membuat Khofifah cukup signifikan pengaruhnya di Pilkada (Jatim)," pungkas Wasisto.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang