SURABAYA, KOMPAS.com - Mahasiswa Universitas Kristen Petra, Surabaya, Jawa Timur, yang ditemukan tewas di salah satu gedung kampus pada Selasa (1/10/2024) diketahui berinisial RD.
Sebelum ditemukan tewas diduga karena melompat dari salah satu gedung kampus, RD sempat mengunggah foto di stori Instagram melalui akun @raphaeldavid_oui.
Dalam unggahan di stori Instagram itu, RD mengunggah foto di atas ketinggian gedung kampus dan mengucapkan terima kasih.
"Thank you," tulis RD seperti dilihat Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Mahasiswa Petra yang Ditemukan Tewas di Kampus Diduga Bunuh Diri
Di akun Instagram itu, RD tampak tidak sering mengunggah banyak foto atau video tentang dirinya.
RD hanya memiliki enam unggahan feed di akun Instagramnya. Unggahan terakhir di feed Instagramnya mengunggah foto dirinya pada 22 Agustus 2024 lalu.
"Keseruan acara dadakan kecil kemarin, senang bisa dibantu dalam keadaan spontan, walaupun saya mohon maaf atas kekurangan dan keahlian saya di jurusan, tapi senang bisa dipakai di luar UKM," tulis RD.
Baca juga: Seorang Mahasiswa Universitas Petra Surabaya Ditemukan Tewas di Kampus
Unggahan terakhir RD turut dibanjiri komentar netizen yang tak menyangka dan menyampaikan ucapan duka cita.
Kepala Hubungan Masyarakat Universitas Kristen Petra Ajeng Dyah Puspitasari membenarkan bahwa korban adalah mahasiswa aktif di kampus tersebut.
"Hari ini, Selasa, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 10.45 WIB, salah satu mahasiswa kami ditemukan meninggal dunia di halaman kampus PCU," ujar Ajeng kepada Kompas.com, Selasa.
Pihak kampus menyatakan turut berduka cita atas peristiwa ini dan berjanji akan memberikan pendampingan kepada keluarga korban.
"Saat ini, kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini," katanya.
"Kami berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban," ujar Ajeng.
Polisi dan petugas keamanan kampus masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut, serta memeriksa sejumlah saksi mata.
Kapolsek Wonocolo AKP Rudi Hartono mengungkapkan, pihaknya akan menyelidiki peristiwa ini secara menyeluruh, termasuk memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
"Kami akan menunggu hasil otopsi dan terus menggali informasi dari saksi-saksi yang ada. Proses penyelidikan ini masih berjalan," kata Rudi.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Baca juga: Misteri Tulang Belulang Terbungkus Kain Jarik di Pinggir Tol BSD Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang