CPNS Dokter Spesialis Sepi Peminat, Pemkab Ponorogo Sekolahkan Dokter Umum

PONOROGO, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berencana untuk menyekolahkan dokter umum Pegawai Negeri Sipil (PNS) guna mengatasi kekurangan dokter spesialis.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Ponorogo, Agus Pramono, menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis yang minim peminat dalam pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024.

“Kami akan mendorong beberapa dokter umum untuk sekolah spesialis,” ujar Agus Pramono saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (30/9/2024).

Baca juga: 23 Formasi CPNS Dokter Spesialis di Jateng Nihil Pelamar

Agus menambahkan bahwa dari 12 formasi dokter spesialis yang dibuka, hanya 3 formasi yang terisi.

“Semuanya di RSUD dr Harjono, sementara itu, 7 formasi di RSUD Bantarangin atau Hospital Bantarangin tidak ada peminat sama sekali. Setiap kali buka rekrutmen CPNS atau PPPK formasi dokter spesialis selalu sepi peminat,” imbuhnya.

Formasi dokter spesialis yang sepi peminat di RSUD dr Harjono meliputi dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular dan dokter spesialis patologi anatomi.

Sementara itu, formasi kosong di RSUD Bantarangin terdiri dari dokter spesialis anak, penyakit dalam, bedah umum, radiologi, patologi klinik, anestesiologi, dan obstetri ginekologi.

Terkait dengan dokter umum yang akan disekolahkan menjadi dokter spesialis, Agus Pramono menjelaskan bahwa mereka harus memenuhi syarat tertentu. Di antaranya harus kembali bertugas di Ponorogo setelah menyelesaikan pendidikan.

“Untuk pengisian formasi dokter spesialis di Bantarangin, kita lihat kemampuan anggaran Pemkab. Misalnya, jika dibutuhkan 5 dokter spesialis, mungkin kita cukupkan dengan 3 dokter dulu,” katanya.

Rekrutmen CPNS Pemkab Ponorogo tahun 2024 mencatat 8.896 pendaftar. Dari jumlah tersebut, 1.190 di antaranya gugur karena kesalahan administratif, seperti ijazah yang tidak sesuai atau surat lamaran yang salah alamat.