Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Tulang Manusia di Rumah Pompa Surabaya, Diduga Berusia 20 Tahun Lebih

Kompas.com, 30 September 2024, 22:08 WIB
Achmad Faizal,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Potongan tulang manusia berjumlah 21 yang ditemukan di sekitar rumah pompa Wonorejo Surabaya disebut berusia lebih dari 20 tahun. Kondisi tulang juga disebut rusak dan rapuh sehingga sulit diidentifikasi.

Ahli Forensik yang terlibat proses identifikasi, dr. Marifatul Ula memperkirakan, usia tulang tersebut sudah di atas 20 tahun.

"Kami memperkirakan usia tulang belulang berusia lebih dari 20 tahun," katanya kepada wartawan di Mapolda Jatim, Senin (30/9/2024).

Baca juga: Kerangka Manusia di Rumah Pompa, Ada 21 Tulang yang Ditemukan

Ke-21 jenis tulang yang ditemukan yakni, tujuh tulang paha, dua tulang selangka kiri, satu tengkorak kepala sisi belakang, dan satu tengkorak kepala sisi kanan.

Lalu satu rahang bawah dengan enam gigi menempel, satu tulang panggul, enam tulang lengan bawah tiga pasang dan dua tulang lengan bawah.

Hasil pemeriksaan memperlihatkan kondisi tulang rusak, rapuh dan tidak utuh.

"Jadi, kalau misalnya tulang paha hanya tersisa batang tulang paha saja. Untuk Bagiaan kepala dan tulang paham sudah tidak ada," ujarnya.

Selain itu ada bagian tengkorak hanya didapatkan bagian belakang saja. Kalaupun ada satu lagi itu bagian dahi saja sehingga identifikasi susah dilakukan.

"Agak susah, karena kondisinya hanya puing. Hanya serpihan dari tulang tersebut, jadi kita untuk menentukan meninggalnya kapan, agak susah karena kondisinya yang rapuh," tandasnya.

Pihaknya terus melakukan penelitian morfologi kepada tulang-tulang tersebut. Jika dimungkinkan, pihaknya juga akan melakukan tes DNA dengan DNA pembanding.

"Kita pasti akan melakukan tes DNA, tentunya dengan DNA pembanding," ujarnya.

Sementara itu, sampai saat ini Polrestabes Surabaya belum menerima pengaduan orang hilang di wilayah hukumnya.

"Sampai saat ini belum ada laporan kehilangan anggota keluarga," kata Kasatresrkim Polrestabes Surabaya Aris Purwanto.

Dia mengimbau kepada masyarakat jika kehilangan anggota keluarga, bisa menghubungi kantor polisi terdekat, ataupun juga menghubungi Hotline Biddokes Polda Jatim di nomer telepon 087855127288.

Baca juga: Kerangka Manusia di Rumah Pompa, Polisi Sebut Belum Ada Laporan Orang Hilang

Meski begitu, pihaknya mengaku telah melakukan proses penyelidikan atas temuan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.

"Sampai saat ini sudah kami lakukan pemeriksaan saksi terhadap 6 orang. Baik dari penjaga pintu air maupun warga sekitar," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, tulang manusia ditemukan tergeletak di sekitar Rumah Pompa Wonorejo, Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (25/9/2024).

Tulang-tulang itu pertama kali ditemukan oleh penjaga rumah pompa, Mudi sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, dia tengah membersihkan rumput di sekitar lokasi kejadian.

Hasil identifikasi polisi, ada 21 bagian tulang yang ditemukan di dekat sungai tersebut dari tulang paha hingga tulang kepala manusia. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Gerai Koperasi Merah Putih Dibangun di Lahan Produktif, Aktivis Lingkungan Bersuara
Surabaya
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Maling Sapi Tewas Ditembak Aparat di Bangkalan
Surabaya
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Posko Bangkalan Berbagi Segera Kirim Seragam Sekolah, Baju Baru hingga Sembako untuk Bencana Aceh
Surabaya
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Kuliah Sambil Jadi Kurir Paket, Gibran Harus Pandai Bagi Waktu dan Rendahkan Ego
Surabaya
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Jadi Kurir Paket, Hamdan Kerap Bantu Pelanggan supaya Tak Tertipu Pesanan Palsu
Surabaya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau