Puncaknya pada 2021, karyawan tidak terima gaji karena kondisi pandemi yang berkepanjangan. Jumlah karyawan pun menyusut dari 70 orang menjadi 35 orang saja.
Selama pembayaran gaji dicicil, banyak karyawan mengandalkan hidup dari tabungan dan berutang kepada tetangga dan sanak saudara. Para karyawan terpaksa berutang lantaran terdesak kebutuhan keluarga.
Senada dengan DD, HD karyawan yang lain menyatakan setelah Covid-19 selesai, gaji karyawan pembayarannya dilakukan dengan dicicil.
Baca juga: 6 Satwa BKSDA Jatim Dijual Pihak Madiun Umbul Square, Polisi Selidki
“Setelah covid-19 gaji dibayar dicicil terus. Pernah diatas UMK saat tahun baru. Setelah itu gaji dibayar dibawah UMK terus,” ungkap HD.
Pembayaran gaji dengan model dicicil, kata HD, memberatkan bagi karyawan yang menjadi tulang punggung keluarga.
Bahkan lantaran pemasukan tak jelas, acapkali karyawan untuk membeli BBM sepeda motor saja sampai kesusahan.
“Kasihan yang menjadi tulang punggung keluarga. Terkadang kalau sudah kepepet untuk beli bahan bakar sepeda motor mereka kesusahan,” tutur HD.
Terhadap fakta itu, demikian HD, karyawan meminta Pemkab Madiun selaku pemilik modal Madiun Umbul Square turun tangan membenahi manajemen.
Harapannya perbaikan manajemen akan dapat memenuhi hak-hak para karyawan yang sudah rela bekerja meski digaji dengan model pembayarannya dicicil setiap minggunya.
“Kami merindukan gaji dibayar penuh. Tidak dicicil lagi. Harapan kami gaji dibayar penuh dan tidak dicicil lagi,” ujar HD.
Lain halnya dengan DD dan HD, AS meminta Penjabat Bupati Madiun segera mengambil keputusan penyelesaikan gaji para karyawan yang belum terbayar.
Pasalnya Madiun Umbul Square menjadi salah satu tempat wisata kebanggaan milik Pemkab Madiun. “Kami ingin agar pak penjabat bupati segera bertindak secepatnya,” ungkap AS.
Sementara itu, Direktur Madiun Umbul Square, Afri Handoko yang dikonfirmasi terpisah menyatakan pembayaran gaji karyawan dicicil lantaran kecilnya pemasukan dan menyusutnya jumlah kunjungan wisatawan.
Baca juga: Jual Satwa Milik BKSDA Jatim, Direktur Madiun Umbul Square: Karena Situasi
Ia mencontohkan, biasanya pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu, Umbul bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 25 juta. Namun terakhir hanya mendapatkan pemasukan Rp 900.000.
“Gaji karyawan kami angsur setiap minggu karena kami ramainya pas hari Sabtu dan Minggu. Sekarang dengan masalah ini kami mampet biasanya Sabtu-Minggu mendapat Rp 20 juta hingga Rp 25 juta, kemarin kami hanya memperoleh pemasukan Rp 800 ribu sampai Rp 900.000,” tutur Afri.
Menyoal keluhan karyawan gaji bulan Juli dan Agustus belum terbayar sama sekali, Afri mengaku sudah membayar namun dengan model dicicil.
Besaran uang cicilan yang diberikan karyawan diberikan setelah dipotong untuk pembelian makan satwa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang