Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Satwa Milik BKSDA Jatim, Direktur Madiun Umbul Square: Karena Situasi

Kompas.com, 5 September 2024, 22:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Direktur Madiun Umbul Square, Afri Handoko mengaku khilaf menjual sejumlah satwa tanpa berkoordinasi dengan BKSDA Jawa Timur. Hal itu dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan satwa.

Diketahui, enam satwa milik BKSDA Jatim yang dititipkan di tempat wisata Madiun Umbul Square hilang. Setelah diselidiki ternyata satwa tersebut dijual.

“Itulah kekhilafan kami. Karena memang situasi, dan tidak ada tendensi untuk kepentingan pribadi,” kata Afri saat dihubungi Kompas.com, Kamis (5/9/2024).

Baca juga: Kasus 6 Satwa Hilang, BKSDA Jatim Tuntut Madiun Umbul Square Segera Kembalikan Hewan yang Dijual

Afri mengatakan empat dari enam yang dijual atas kesepakan bersama manajemen. Hasil penjualan digunakan untuk menutup pemeliharaan satwa dan ditukarkan satwa jenis bison.

“Awal (penjualan empat pada bulan Maret 2024) itu kesepakatan bersama. Jadi tidak hanya saya,” ungkap Afri.

Sementara dua satwa Antelop yang dijual pada Agustus 2024, kata Afri, menjadi tanggung jawab oknum stafnya. Oknum staf yang menjual dua Antelop itu pun telah dipecat.

Selain itu, staf tersebut juga diharuskan mengembalikan dua satwa Antelop yang terlanjur dijual kepada pembeli di Jepara.

“Itu adalah oknum salah satu karyawan kami yang melepas dua satwa Antelop. Mengapa dia berani karena dia ditekan pihak buyer-nya. Yang bersangkutan kami beri sanksi dikeluarkan. Selain itu oknum itu wajib mengembalikan satwa tersebut dan sudah membuat surat pernyataan,” tutur Afri.

Afri membantah bila hasil penjualan dua Antelop pada Agustus 2024 masuk ke bagian keuangan Madiun Umbul Square. Uang hasil penjualan dua Antelop itu masih dipegang oknum stafnya.

“Kami tidak menerima sama sekali yang seratus juta. Yang terima oknumnya. Sekarang dia mencari pembelinya dan akan segera mengembalikan,” jelas Afri.

Afri mengakui selama pandemi, gaji para pegawainya tidak dibayar. Hal ini lantaran Madiun Umbul Square tutup selama 2,5 tahun.

Untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum satwa yang ada di kebun binatang, Madiun Umbul Square meminjam uang kepada Bank Madiun dan pihak ketiga dengan total nilai Rp 1,8 miliar.

Usai pandemi, tingkat kunjungan warga ke Madiun Umbul Square belum pulih normal. Akibatnya pemasukan yang diterima turun drastis.

Sebelum pandemi, Madiun Umbul Square bisa mendapatkan pendapatan tertinggi Rp 500 juta per bulan. Namun usai pandemi, pendapatan perbulan rata-rata Rp 100 juta.

Baca juga: Hilang Saat Dititipkan di Madiun Umbul Square, 6 Satwa BKSDA Jatim Ternyata Dijual

Dengan kondisi pendapatan setelah pandemi, Madiun Umbul Square sering merugi lantaran harus membayar angsuran pinjaman, makan satwa, listrik, air dan banyak hal. Untuk itu, gaji yang diterima karyawan pun tak utuh dan acapkali terlambat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau