Hal yang sama diungkapkan oleh F. Ia mengaku sempat khawatir sang kakak mengalami goncangan jiwa saat ayahnya mereka meninggal 40 hari yang lalu.
"Tapi alhamdulilah Mbak MR ekpresi sedihnya ya wajar seperti kita. Awalnya khawatir karena bapak dan Mbak MR sangat dekat," tambah F.
Baca juga: Apa Saja Perawatan yang Dibutuhkan Penderita Alzheimer? Ini Kata Psikiater...
F dan D pun berpesan jika ada keluarga yang berperilaku berbeda hingga menyakiti diri sendiri atau orang lain, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter agar segera ditangani.
"Sampai saat ini saya juga gunakanan BPJS untuk perawatan jalan termasuk obat-obatan untuk Mbak MR," tutup D.
Saat ditanya terpisah, MR mengaku dirinya saat ini merasa lebih baik karena bisa bekerja di tempat adiknya serta beraktivitas bersama orang lain.
"Saya sayang sama adik-adik saya," kata perempuan kelahiran 29 Desember 1980 itu.
Sore itu, dengan cekatan, MR menyiapkan makan siang untuk keluarga dan tamu yang berdatangan di rumah. Dengan ramah, ia kemudian mempersilahkan tamu untuk menikmati hidangan lodeh yang sudah ia siapkan.
"Semoga saya bisa terus bersama Mbak MR dan adik saya," kata D dengan tersenyum dan diamini oleh F.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang