Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentuk Sindiran, 5 Badut Unjuk Rasa di Muka Kejari Jombang

Kompas.com, 17 September 2024, 15:05 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis dari Forum Rembug Masyarakat Jombang (FRMJ) menggelar aksi unjuk rasa di muka Kantor Kejaksaan Negeri Jombang, Jawa Timur, Selasa (17/9/2024).

Dalam aksinya, para aktivis menghadirkan lima badut. Kelima badut itu mengenakan busana yang berbeda, dengan masing-masing memampang tulisan identitas di bagian dadanya.

Masing-masing badut memperkenalkan diri melalui tulisan di dada sebagai badut markus, badut debt collector, badut koruptor, badut sertifikasi, serta badut pungli.

Selama aksi berlangsung, para badut berjoget dan bernyanyi, sedangkan aktivis lainnya melakukan orasi dan membagikan pernyataan sikap tertulis.

Baca juga: Gara-gara Motor Diambil Debt Collector, 7 Anggota dari 2 Ormas di Sukabumi Ditangkap

Koordinator aksi, sekaligus Ketua FRMJ Kabupaten Jombang, Joko Fatah Rochim mengatakan, pihaknya sengaja menghadirkan badut sebagai bentuk kritik dan sindiran terhadap oknum aparat Kejari Jombang.

“Ini sebagai bentuk sindiran kami kepada oknum kejaksaan yang berwatak seperti badut,” ujar dia, saat ditemui usai memimpin aksi.

Dijelaskan Fatah, aksi ini dilatarbelakangi keadaan yang tidak jelas terkait penanganan beberapa kasus dugaan korupsi, yang laporannya telah masuk ke Kejari Jombang.

Dia menyebutkan, beberapa tahun terakhir pihaknya melaporkan beberapa kasus dugaan korupsi.

Baca juga: Polri Kirim Tim Satgas Periksa Venue PON XXI Terkait Dugaan Korupsi

Namun, dari sekian kasus yang dilaporkan, ada beberapa kasus yang penanganannya dihentikan begitu saja.

Di antara kasus tersebut, ungkap Fatah, yakni kasus dugaan tindak pidana korupsi penyimpangan proyek pembuatan rumah burung hantu pada 2020.

Proyek pada Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tersebut menelan anggaran sebesar Rp 734 juta, bersumber dari APBD-P atau PAK pada tahun 2020.

Berikutnya, sebut Fatah, laporan atas kasus dugaan penyelewengan pembangunan sumur dalam di Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh tahun 2023.

Kasus lainnya, yakni kasus dugaan korupsi penyimpangan bantuan Kemendes PDTT tahun 2021 sebesar Rp 500 juta, dan dana penyertaan modal Rp 50 juta untuk setiap Bumdesma.

Lalu, laporan atas kasus dugaan penyimpangan proses hibah lahan sentra IKM slag aluminium di Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Baca juga: Ratusan Warga di Jombang Demo Kades karena Jarang ke Kantor

Fatah berharap, Kejari Jombang segera menindaklanjuti dan menuntaskan beberapa laporan dugaan penyimpangan dan korupsi yang telah dilayangkan oleh FRMJ tersebut.

“Dari tahun ke tahun, banyak laporan kasus dugaan korupsi yang penanganannya terhenti alias macet."

"Kami berharap, Kepala Kejari Jombang yang baru bisa segera menuntaskan kasus-kasus yang kami laporkan,” ujar Fatah.

Sementara itu, aksi belasan aktivis FRMJ di Kantor Kejari Jombang, dikawal ketat oleh puluhan aparat kepolisian.

Setelah puas melakukan orasi di depan pintu gerbang Kejari Jombang, massa memilih membubarkan diri dan menolak saat diminta masuk untuk bertemu dan berdiskusi dengan pejabat dari Kejari Jombang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau