Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi Target Menang Mutlak Lawan Kotak Kosong

SURABAYA, KOMPAS.com - Bakal calon wali kota Surabaya, Eri Cahyadi menargetkan kemenangan mutlak pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Eri yang kembali berpasangan dengan Armuji bakal melawan kotak kosong.

Eri Cahyadi-Armuji merupakan satu-satunya pasangan yang mendaftar Pilkada Surabaya 2024.

Pasangan ini memborong rekomendasi dari 18 partai politik. Baik partai parlemen maupun non-parlemen.

Yakni, PDI Perjuangan, PAN, PKS, PKB, PPP, Demokrat, Gerindra, Golkar, Nasdem dan PSI. Sedangkan, partai non-parlemen yang ikut mengusung yakni Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Gelora, Partai Ummat, Perindo, dan Partai Buruh.

Baca juga: Eks Ketua KPU Surabaya Pimpin Tim Pemenangan, Eri Cahyadi Buka Suara

“Target suara warga Suroboyo (Surabaya) kabeh (semua),” kata Eri kepada awak media di Balai Kota Surabaya, Kamis (12/9/2024).

Meski demikian, Eri tetap mengajak sejumlah pihak untuk saling bekerja sama pada Pilkada Surabaya. Sebab, tujuannya adalah kesejahteraan masyarakat setelah kontestasi ini.

“Ya ayo melaku bareng (berjalan sama-sama), target suorone (suaranya) warga Suroboyo sejahtera,” jelasnya.

Baca juga: Eri-Armuji Akan Bentuk Tim Pemenangan Lawan Kotak Kosong dalam Pilkada Surabaya

Lebih lanjut, Eri menyebut, adanya kotak kosong tersebut merupakan hal yang biasa dalam demokrasi. Dia pun memutuskan untuk lebih memfokuskan melihat kelemahan diri sendiri.

“Bumbung (kotak) kosong, bukan demokrasi tidak berjalan. Ketika ada bumbung kosong, demokrasi itu berjalan karena kita menyadari kelemahan kita, menyadari kekurangan dan kelebihan kita,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, semua partai politik yang lolos menjadi peserta pemilihan umum (Pemilu) telah memberikan dukungan. Menurutnya, hal tersebut merupakan wujud musyawarah.

“Kita mengedukasi masyarakat Surabaya bahwa ketika ada bumbung kosong, maka itulah sejatinya demokrasi tertinggi yang kita bisa melakukan musyawarah mufakat,” ucapnya.

“Buktinya apa? antar-partai tidak ada saling menjatuhkan, antar-partai tidak ada saling mengatakan saya terbaik. Tapi mengatakan warga Surabaya sejahtera,” tutupnya.