GRESIK, KOMPAS.com - Kebakaran melanda pabrik plastik yang berlokasi di Jalan Raya Kedamean Nomor 16, Kecamatan Kedamean, Gresik, Jawa Timur, Kamis (12/9/2024). Besarnya kobaran api menyebabkan gumpalan asap tebal dan membuat warga panik.
Adapun pabrik plastik yang terbakar adalah PT Langgeng Jaya Plastindo yang berdiri tahun 2006. Kondisi cuaca panas ditambah angin kencang dan material mudah terbakar membuat api cepat membesar.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) Gresik Suyono mengatakan, kebakaran yang terjadi pada pabrik plastik tersebut diduga berasal dari pembakaran sampah oleh seseorang. Api dari pembakaran sampah itu lantas terkena angin hingga merembet ke gudang penyimpanan plastik.
Baca juga: Komitmen Majukan Sektor Pariwisata dan Ekraf, Pemkab Gresik Terima Penghargaan dari KompasTV
“Informasi awal, ada yang bakar-bakar sampah dan terkena angin. Padahal, kami sudah sosialisasi kepada kepala desa soal musim kemarau yang rawan kebakaran,” ujar Suyono saat dihubungi awak media, Kamis (12/9/2024).
Suyono belum bisa merinci lebih lanjut mengenai insiden kebakaran itu lantaran hingga pukul 18.00 WIB petugas masih berupaya untuk memadamkan api di lokasi.
Baca juga: Kecelakaan Maut 5 Kendaraan di Gresik, 1 Pengendara Motor Tewas
Kapolsek Kedamean Iptu Suhari menjelaskan, berdasarkan informasi dari pemilik perusahaan, kebakaran bermula dari ilalang yang ada di dekat lokasi pabrik. Api yang membakar ilalang diduga merembet ke gudang plastik karena angin kencang.
"Kami sedang melakukan penyelidikan mengenai penyebab pasti terjadinya kebakaran," kata Suhari.
Kini, pihak kepolisian sedang membantu petugas pemadam kebakaran yang berupaya memadamkan api dengan berjaga di sekitar lokasi kejadian.
Sementara ini, ada dua gudang yang terbakar.
"Sementara ada dua gudang yang terbakar," ucap Suhari.
Kebakaran yang terjadi pada pabrik plastik tersebut sempat membuat warga panik. Salah seorang di antaranya Siti Aminatus Sa'diyah. Sebab, kebakaran itu menimbulkan kepulan asap hitam cukup pekat.
"Asap masih kelihatan hitam tebal," tutur Siti.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang