Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ketua KPU Surabaya Pimpin Tim Pemenangan, Eri Cahyadi Buka Suara

Kompas.com, 11 September 2024, 20:23 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bakal calon kepala daerah Surabaya, Eri Cahyadi, buka suara terkait mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Nur Syamsi, memimpin tim pemenangannya.

Eri Cahyadi menilai, Ketua KPU periode 2014 hingga 2024 tersebut merupakan sosok yang sudah dikenal di kalangan partai politik. Selain itu, pemilihan Nur Syamsi juga bisa diterima semua pihak.

"Nur Syamsi adalah orang yang bisa diterima oleh semua partai politik. Semua partai politik kenal dengan beliau," kata Eri kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Rabu (11/9/2024).

Dengan demikian, Nur Syamsi disebut sebagai tokoh yang bisa menyatukan suara para pengusung.

Baca juga: Eri Cahyadi Dukung Risma dalam Pilkada Jatim meski Kerap Tampil Bareng Khofifah

Dalam Pilkada Surabaya 2024 ini, Eri didukung 18 partai politik yang lolos dalam pemilihan umum (Pemilu).

Tak hanya itu, Nur Syamsi juga berpengalaman dalam kontestasi pilihan kepala daerah (Pilkada). Dengan demikian, dia dianggap bisa mengatasi kesalahan selama rangkaian acara.

"Kedua beliau punya pengalaman dalam hal Pilkada. Sehingga kita tidak ingin dalam hal Pilkada ini ada yang keliru, ada yang salah," ucapnya.

Lebih lanjut, Eri mengungkapkan, ada sejumlah orang non-partai yang tergabung dalam tim pemenanganya. Menurutnya, hal tersebut sebagai bentuk demokrasi, yakni musyawarah.

"Non-partai banyak, ada dari kamar dagang dan industri (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, semua unsur masuk. Karena inilah Surabaya, Suroboyo ini musyawarah, milik semuanya," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan (PDI-P) Surabaya, Adi Sutarwijono mengatakan, penetapan Nur Suyamsi berdasarkan rapat dengan seluruh partai pengusung, Senin (9/9/2024).

Baca juga: Fotonya Dipasang bersama 3 Cagub Jatim, Eri Cahyadi: Saya Tegak Lurus Dukung Risma 

“Mas Eri Cahyadi dan Mas Armuji dan semua parpol (partai politik) pengusung, mempercayakan ketua tim pemenangan pada Nur Syamsi," kata Adi, saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2024).

“Dengan berbagai kepentingan dan gerak pemenangan, dapat berjalan kompak dan efektif, untuk mendulang suara masyarakat secara maksimal dalam Pilkada Surabaya,” tambahnya.

Dalam Pilkada Surabaya 2024, pasangan Eri Cahyadi-Armuji merupakan satu-satunya bakal calon kepala daerah.

Dengan demikian, pasangan tersebut akan melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 yang digelar November.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau