Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Kudus Sewa Mobil untuk Menyatroni Rumah Kosong di Trenggalek

Kompas.com, 12 September 2024, 15:05 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TRENGGALEK, KOMPAS.com - Dua orang komplotan pelaku pencurian asal Kabupaten Kudus Jawa Tengah, ditangkap anggota Polres Trenggalek, Jawa Timur. Dua pelaku menyasar rumah kosong di Trenggalek dan membawa barang berharga senilai hampir Rp 16 juta.

Dua pelaku itu berinisial AM (29), dan SM (31). Keduanya diduga menyatroni rumah warga di Desa Sumber, Kecamatan Karangan, Trenggalek.

"Korban atau pelapor berinisial AS (19), warga Desa Sumber, Kecamatan Karangan," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin di Mapolres Trenggalek, Kamis (12/9/2024).

Baca juga: Nur Arifin-Syah Natanegara Lawan Kotak Kosong dalam Pilkada Trenggalek 2024

Dalam melakukan aksinya, kedua pelaku tersebut berbagi tugas. Tersangka AM sebagai pengemudi mobil sewa dan mengamati sekitar lokasi, sedangkan SM sebagai eksekutor.

Kasus tersebut terjadi pada Selasa (13/8/2024) sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, rumah itu dalam kondisi kosong karena pemilik rumah pergi menjalankan ibadah umrah dan penghuni lainnya, AS (19), pergi keluar rumah melakukan aktivitas.

"Rumah tersebut dalam keadaan kosong dan pintu terkunci, sebagian keluarga pergi umrah dan saksi AS pergi keluar rumah beraktivitas," terang Abidin.

Baca juga: Bupati Trenggalek Raih Satyalencana Wira Karya Bidang Koperasi dan UMKM

Sebelumnya, pelaku sempat keliling wilayah Desa Kerjo untuk mencari sasaran pencurian. Namun, setelah diamati rumah tersebut masih ada penghuninya.

Kemudian, kedua pelaku kembali keliling mencari sasaran lain dengan mengendarai mobil Toyota Xenia nomor polisi K 1732 FB yang disewanya.

"Setelah keliling, keduanya berinisiatif berhenti di dekat jembatan, dan mengamati salah satu rumah yang ternyata masih ada penghuninya," ungkap Abidin.

Kemudian, tersangka SM berjalan menuju sebelah rumah sasaran awal yakni milik keluarga saksi AS.

"Sesampainya di barat sebuah rumah tersebut, tersangka SM berjalan ke arah belakang rumah AS dan memastikan rumah tidak ada penghuninya," kata Abidin.

Tersangka SM lantas naik tangga kayu yang berada di sisi selatan rumah itu dan mengintip situasi dalam rumah melalui jendela kaca.

"Tersangka SM bisa mengintip kondisi di dalam rumah melalui jendela kaca yang tertutup," kata Abidin.

"Setelah dipastikan rumah tersebut kosong, tersangka SM membuka jendela kaca menggunakan obeng, dan masuk rumah," sambung Abidin.

Setelah berhasil masuk rumah, pelaku SM beraksi di seluruh ruangan mengambil semua barang berharga. Di ruang kamar rumah tersebut, pelaku mencuri uang, perhiasan emas serta barang berharga lainnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau