PASURUAN, KOMPAS.com - Jelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi berkah tersendiri bagi perajin dan pedagang cobek gerabah di Pasuruan. Pasalnya, orderan semakin ramai.
Di tengah gencaran produk berbahan plastik, para perajin masih tetap bertahan. Mereka menekuni usaha ini karena turun temurun dari keluarganya.
"Usaha ini saya sudah melakoninya sejak saya remaja dan ini ramai menjelang mualudan (Maulid Nabi)," terang Sofah, (52), pengerajin cobek asal Randusari, Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Melihat Atraksi Kuda Jingkrak, Tradisi Memperingati Maulid Nabi di Girimulyo Purworejo
Dia menceritakan usaha yang sudah dilakoni sejak 32 tahun lalu itu kini tidak seramai lima tahun silam. Pasalnya, harus bersaing dengan produk berbahan plastik.
Dia menyebut banyak tetangganya yang sudah meninggalkan usaha cobek gerabah itu.
"Dulu, kalau menjelang mauludan (Maulid Nabi), orang-orang di sini banyak yang membuat cowek (cobek) tapi sekarang tinggal sedikit," ujarnya.
Dalam membuat cobek gerabah, hampir semua Sofah kerjakan sendiri. Mulai dari mengolah tanah liat, mencetak hingga proses pembakarannya.
Hanya saat mengangkut dalam kapasitas besar, dia meminta bantuan keponakan atau menantunya.
Sedangkan dalam sehari Sofah mampu membuat cobek 100 hingga 150 dengan diameter rata 20 cm. Untuk harga eceran Rp. 2500 per satuan. Jika beli borongan atau jumlah banyak, harganya menjadi dan Rp. 2000 per satuan.
"Biasanya sudah ada pengepul atau beli borongan dalam jumlah banyak untuk dipasarkan di luar Pasuruan," jelasnya.
Cobek gerabah merupakan tempat sajian makanan merupakan barang yang diburu saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Khususnya di daerah pedesaan wilayah tapal kuda Jawa Timur.
Ahmad Sofyan (43), pengepul sekaligus pedagang cobek mengaku saat ini banyak orderan menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad. Rata rata dipasarkan di Probolinggo, Sidoarjo dan Mojokerto.
"Memang ramai pesanan. Tapi sekarang banyak orang juga pesan tempat makanan yang berbahan plastik", ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang