SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang perempuan lanjut usia (lansia), ditemukan tewas terlentang di rumahnya, di Surabaya, Selasa (10/9/2024). Diduga, korban sudah meninggal enam hari yang lalu.
Salah satu saksi, Siti Maimunah, warga Jalan Kalimas Baru Gang Buntu, Pabean Cantikan, Surabaya, mengatakan, korban ditemukan meninggal oleh para tetangga, sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Pria ODGJ Ditemukan Tewas di dalam Rumah yang Terbakar di Blitar
"Warga curiga ada bau nyengat, terus di depan pintu banyak lalat. Diketok enggak ada suara, dilihat dari jendela dia terlentang," kata Siti, ketika ditemui di lokasi, Selasa (10/9/2024).
Siti menyebut, warga tidak mengetahui korban, M (71), tengah menempati rumah tersebut. Sebab, bangunan itu kerap ditinggalkan oleh penghuninya yang sebenarnya.
"M itu memang numpang, tapi enggak lapor sama RT. Sebenarnya bukan orang itu yang ngontrak, tapi warga lain. Jadi enggak tahu kalau ditempati orang soalnya rumah sering kosong," jelasnya.
Dia juga menyebut bahwa warga sekitar tidak terlalu mengenal pemilik rumah tersebut. Sebab, seluruh anggota keluarga jarang bersosialisasi dengan para tetangga.
"Yang tinggal itu ada satu keluarga, suaminya kerja pelayaran, terus enggak nentu yang nempati soalnya jarang di rumah. Kalau yang meninggal enggak tiap hari ke sini, katanya jualan," ujarnya.
Berdasarkan informasi, perempuan lansia tersebut diduga sudah meninggal enam hari yang lalu. Dia tidak diketahui oleh para tetangga karena jarang bersosialisasi dengan warga.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, korban hanya menumpang di rumah tersebut. Sedangkan, pemilik sebenarnya masih pulang kampung.
"Menurut keterangan tetangga, korban hanya sebagai penunggu rumah karena pemilik rumah pulang kampung ke Gorontalo. Korban sudah dua minggu berada di rumah tersebut," kata Hebi.
Hebi mengungkapkan, jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya. Sedangkan, polisi masih melakukan proses identitfikasi untuk mengetahui penyebab kematianya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang