KOMPAS.com - Maraknya pencurian kerbau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dalam tiga bulan terakhir membuat warga harus lebih hati-hati saat membeli daging di pasar.
Pasalnya, daging kerbau hasil curian itu diduga kuat dijual ke pasar dan dicampur dengan daging sapi.
Sebab, selama ini rumah potong hewan (RPH) di Lumajang tidak pernah melakukan pemotongan kerbau. Sehingga, kios daging di pasar juga tidak menyediakan daging kerbau.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Endra Novianto mengatakan, ada enam cara membedakan daging sapi dan daging kerbau.
Baca juga: Ramai Pencurian Kerbau di Lumajang, Dagingnya Dijual ke Pasar
Pertama, dari sisi warna, daging sapi tampak lebih merah terang. Sedangkan, daging kerbau berwarna merah pekat.
Kedua, tekstur daging sapi cenderung lebih lembut dan empuk. Sedangkan daging kerbau teksturnya cenderung liat.
Ketiga, serat daging sapi juga lebih halus dan tipis. Sedangkan, daging kerbau memiliki serat yang kasar dan tebal.
Keempat, lemak pada daging sapi berwarna putih susu dan cerah. Berbeda dengan lemak kerbau yang berwarna putih kekuningan dan agak keruh.
Kelima, aroma daging kerbau lebih menyengat dibandingkan daging sapi. Terakhir, waktu masak daging kerbau juga relatif lebih lama.
"Kalau secara kasat mata memang perlu ketelitian dari masyarakat untuk membedakan daging sapi dan kerbau, kalau tidak teliti memang terlihat hampir sama," kata Endra di kantornya, Selasa (10/9/2024).
Baca juga: Teror Pencurian Kerbau di Lumajang Berakhir, 4 Pelaku Ditangkap
Meski begitu, Endra menyebut, daging kerbau sejatinya aman untuk dikonsumsi masyarakat. Sebab, baik daging sapi maupun daging kerbau merupakan sumber protein.
Nutrisi pada 100 gram daging sapi, terdapat 201 kilo kalori (kkal), protein 18,8 gram, lemak 14 gram, kalsium 11 miligram, dan zat besi 2,8 miligram.
Sedangkan, pada 100 gram daging kerbau terdapat kalori 79 kkal, protein 18,7 gram, 0,5 gram lemak, 14 miligram kalsium, dan 3,3 miligram zat besi.
Menurut Endra, karena kerbau tidak dipotong di RPH, pihaknya tidak bisa memastikan kualitas daging maupun kehalalannya.
Endra mengimbau, warga untuk lebih hati-hati dan teliti saat membeli daging sapi di pasar agar tidak tertipu dalam memilih daging yang berkualitas.
"Kami imbau untuk beli ke toko yang sudah jadi langganan dan harus teliti saat memilih. Jadi jangan sampai niat kita membeli gizi yang baik malah sebaliknya gara-gara salah pilih daging," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang