Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Dibuang di Surabaya, Ada Surat: Tolong Jaga seperti Anak Kalian Sendiri

Kompas.com, 28 Juli 2024, 19:51 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sesosok bayi ditemukan di teras rumah seorang warga Jalan Keputih, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/7/2024).

Dikutip dari Tribun Jatim, pasangan suami istri yang menemukan bayi tersebut, Edi Pramono (42) dan Nurhayanah (44), juga mendapati sepucuk surat.

"Assalamualaikum. Maaf tolong jaga bayi ini seperti anak kalian sendiri, saya terpaksa seperti ini karena ekonomi kami sedang tidak baik," bunyi surat itu.

Penulis juga menyebut akan mengambil bayi tersebut pada lima atau enam tahun mendatang.

"Dan tolong jangan lapor polisi," tulisnya.

Nurhayanah mengatakan, dirinya menemukan bayi itu sekitar pukul 04.30 WIB. Saat hendak mengambil air wudu, dia mendengar suara aneh dari teras rumahnya.

Ketika ditelusuri, suara tersebut berasal dari sweter yang tergeletak di antara galon air. Di dalam sweter itu, Nurhayanah menemukan bayi. Nurhayanah pun langsung membangunkan suaminya.

Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan Tergeletak di Teras Rumah Warga Surabaya


Mereka sempat mengira bahwa bayi itu tak lagi bernyawa. Namun, ketika Edi menyentuhkan jarinya ke tubuh bayi, bayi yang baru dilahirkan tersebut ternyata bergerak.

Nurhayanah lalu menggendong bayi itu, sedangkan suaminya mengabarkan temuan tersebut kepada warga. Sewaktu dibawa ke puskesmas, bayi perempuan itu diketahui lahir prematur.

Ia tak mengetahui kapan pembuang menaruh bayi itu di terasnya. Nurhayanah pun tak menyangka ada orang yang tega membuang bayi tersebut.

"Orang-orang tadi ada yang nangis karena kok tega bayi ini dibuang. Ada yang kasih sumbangan baju bayi. Suami saya sampai belikan susu bayi langsung tadi," ujarnya, Sabtu (27/7/2024).

Baca juga: Temuan Jasad Bayi di Truk Sampah DLHK Bali, Pelaku Ibu Kandungnya

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sukolilo Kompol I Made Patera Negara menuturkan, polisi telah menyelidiki kasus penemuan bayi itu.

Untuk mengungkap pembuang bayi, polisi memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.

"Sudah dilaksanakan pemeriksaan oleh dokter jaga puskesmas, CCTV," ucapnya.

Baca juga: Kasus Bayi Dibuang di Banjarmasin Terungkap, Pelakunya Sejoli yang Masih Pelajar SMA

Sumber: Kompas.com (Penulis: Andhi Dwi Setiawan | Editor: Andi Hartik)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pasutri di Surabaya Temukan Bayi di Teras Rumah, Ada Surat Wasiatnya, Sempat Dikira Suara Kucing

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau