Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 SD Negeri di Kabupaten Blitar Tidak Memperoleh Siswa Baru

Kompas.com, 8 Juli 2024, 17:58 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak 8 sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah Kabupaten Blitar gagal mendapatkan siswa didik baru untuk tahun ajaran 2024-2025.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang Pengelolaan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Deny Setiawan.

Ia mengatakan, dari 630 SDN yang ada di Kabupaten Blitar terdapat 8 sekolah yang hingga saat ini belum mendapatkan siswa baru.

“Berdasarkan data yang ada pada sistem kami, saat ini ada 8 SD negeri siswa barunya kosong. Tidak dapat siswa,” ujar Deny kepada awak media, Senin (8/7/2024).

Baca juga: Tangis Kepsek SD di Ponorogo, Tak Ada Murid yang Daftar di Sekolahnya, Ruang Kelas Kini Dijadikan Perpustakaan

“Tapi kami akan cek lagi apakah dari 8 lembaga itu ada yang direncanakan untuk digabungkan ke SD lainnya. Kalau ada rencana itu, maka tahun ini tidak membuka pendaftaran siswa baru,” tambahnya.

Delapan SD negeri tersebut, ujarnya, adalah SDN Selokajang 3 di Kecamatan Srengat, SDN Slumbung 3 dan SDN Tambakan 2 di Kecamatan Gandusari, SDN Sumberagung 2 di Kecamatan Panggungrejo, SDN Sumberasri 4 di Kecamatan Nglegok, SDN Tulungrejo 4 dan SDN Wates 1 di Kecamatan Wates dan SDN Wonotirto 5 di Kecamatan Wonotirto.

Deny mengakui bahwa kenyataan ini kemungkinan disebabkan persaingan antarlembaga pendidikan formal tingkat dasar.

Sejumlah terobosan untuk menarik siswa baru, lanjutnya, dilakukan sekolah-sekolah swasta sehingga jumlah SD negeri yang tidak mendapatkan siswa terus bertambah.

Baca juga: Siswa Lebih Pilih MI dan Ponpes, 2 SDN di Gresik Ini Hanya Dapat 1 dan 2 Murid Baru

Dia mencotohkan adanya sekolah swasta yang menyediakan layanan antar-jemput siswa.

Selain itu, kata Deny, sejumlah orang tua atau wali murid kini juga menghendaki anak-anak mereka bersekolah di lembaga pendidikan formal di bawah naungan Kementerian Agama dengan tujuan agar anak-anak mereka juga mendapatkan pendidikan agama.

“Jadi memang ada beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya minat masuk ke SD negeri di bawah naungan dinas pendidikan,” tuturnya.

Bukan hanya itu, dari 622 SD negeri yang berhasil mendapatkan siswa, hanya 11 di antaranya yang bisa memenuhi pagu jumlah siswa baru.

Sisanya, sebanyak 611 SD negeri atau 96,98 persennya mendapatkan siswa baru kurang dari pagu yang ditetapkan.

Kata Deny, selama masa penerimaan peserta didik baru (PPDB) untuk tingkat sekolah dasar tahun 2024 yang baru saja selesai tercatat ada 9.150 calon siswa yang mendafar ke SD negeri yang ada di Kabupaten Blitar.

Baca juga: SMP Swasta di Surabaya Hanya Dapat Dua Siswa Baru, Satu Mengundurkan Diri

Dari jumlah calon siswa itu, tercatat sebanyak 8.972 calon siswa yang diterima masuk di SD negeri di Kabupaten Blitar dan 178 calon siswa tidak diterima.

Deny mengatakan, pihaknya akan segera mencari solusi atas masalah yang dihadapi sejumlah SD negeri tersebut.

“Nanti atau besok akan kami rapatkan. Apakah lembaga-lembaga itu harus membuka lagi penerimaan siswa baru,” tuturnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau