GRESIK, KOMPAS.com - Dua menteri yakni Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia meresmikan smelter PT. Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/6/2024).
Peresmian smelter yang diklaim memiliki konsep single line terbesar di dunia itu juga dihadiri Plt Direktur Jenderal Minerba Bambang Suswantono mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) Arifin Tasrif.
Baca juga: Smelter Terbesar di Dunia Freeport Indonesia di Gresik Resmi Beroperasi
"Ini luar biasa. Sejak kita tahu groundbreaking oleh Bapak Presiden Joko Widodo bisa on time dan yang dibangun pun pabrik yang extraordinary, luar biasa," ujar Airlangga di hadapan para undangan di Gresik, Kamis (27/6/2024).
Adapun smelter tersebut merupakan pemenuhan komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) tahun 2018. Serta, bentuk dukungan PTFI terhadap program hilirisasi pertambangan yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.
"Wajar jika Freeport kemudian bikin smelter, karena Freeport ini adalah investor pertama PMA (penanaman modal asing) di tahun 1967. Freeport kemudian membuat smelter yang dinamakan PT Smelting," tutur Airlangga.
Baca juga: Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan
Menteri Bahlil menambahkan, proses pembangunan smelter kedua PTFI di Gresik cukup menyita perhatian. Sebab sempat terjadi tarik ulur, sebelum smelter akhirnya diputuskan berada di KEK JIIPE, Kecamatan Manyar, Gresik.
"Karena proyek ini sempat mau digeser ke Maluku Utara. Kemudian Papua juga minta smelter," ucap Bahlil.
Namun kemudian diputuskan, smelter tetap dibangun di Gresik dengan peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Jokowi sekitar Oktober 2021. Nilai investasi yang dikucurkan mencapai Rp 58 triliun.
"Kemudian 2021 kita putuskan segera dibangun, dengan hari ini kita sama-sama bisa menyaksikan prosesi sebelum opening," tambahnya.
Smelter PTFI dirancang dengan kapasitas pemurnian 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Bersama dengan smelter yang dioperasikan PT Smelting, keduanya digadang-gadang mampu memurnikan sebanyak 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun.
"Pemkab Gresik sangat mendukung pembangunan smelter ini dan Provinsi Jawa Timur, hampir tidak ada kendala. Semua berjalan lancar, semua perizinan berjalan lancar dan komunikasi dengan masyarakat juga lancar, sehingga kami dapat melaksanakan proyek ini secara on time sesuai jadwal yang telah disepakati," kata Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.