Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada Kota Blitar 2024, Hasto: Dicari Anak Muda Berwawasan Global

Kompas.com, 22 Juni 2024, 06:14 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto mengindikasikan bahwa PDI-P cenderung akan mengusung figur muda untuk calon wali kota pada Pilkada Kota Blitar 2024.

Kata Hasto, figur muda dengan wawasan luas diharapkan akan mampu mempromosikan Kota Blitar beserta pemikiran Bung Karno ke komunitas global.

“Kami punya banyak calon untuk Kota Blitar untuk menggelorakan seluruh pemikiran Bung Karno tidak hanya untuk rakyat Indonesia tapi dunia,” ujar Hasto kepada awak media di kompleks Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) di Kota Blitar, Jumat (21/6/2024).

Baca juga: Risma, Pramono Anung dan Sandiaga Masuk Daftar Bacalon Gubernur Jatim dari PDI-P

Hasto berada di Makam Bung Karno bersama rombongan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang berziarah pada puncak Haul Bung Karno ke-54. Selain Hasto, turut hadir Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Bupati Bandung Barat periode 2018-2023 Hengky Kurniawan, dan sejumlah calon kepala daerah lainnya.

“Sehingga dicari anak-anak muda yang berwawasan global sehingga dari Blitar ini dapat berkembang suatu gagasan-gagasan besar Bung Karno,” tambah Hasto.

Baca juga: PDI-P, PKS, dan PPP, Bahas Calon Gubernur Jabar, Muncul Nama Susi

Dia menggarisbawahi gagasan Bung Karno dalam bidang geopolitik yang didasarkan pada upaya mempromosikan tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan sebagaimana termaktub pada dasar negara Indonesia, Pancasila.

“Termasuk pemikiran geopolitik Bung Karno untuk membangun tatanan dunia baru berdasarkan Pancasila,” ungkapnya.

Meski demikian, Hasto mengatakan bahwa PDI-P belum mengeluarkan rekomendasi kepada figur tertentu untuk maju ke Pilkada Kota Blitar 2024. Kata Hasto, PDI-P saat ini masih dalam proses pendalaman untuk menemukan figur yang tepat untuk Kota Blitar.

“(Kota) Blitar sedang dilakukan pendalaman,” ujarnya.

Rekomendasi untuk Pilkada Kota Surabaya

Selain Blitar, kata Hasto, PDI-P juga belum memutuskan pemberian rekomendasi untuk pilkada di sejumlah kabupaten dan kota lainnya di Jawa Timur, kecuali Kota Surabaya.

Kata Hasto, PDI-P telah memberikan rekomendasi bagi pasangan petahana Ery Cahyadi dan Armuji untuk kembali maju pada Pilkada Kota Surabaya 2024.

“Untuk Surabaya rekomendasi sudah dikeluarkan, dan pasangannya tetap,” ungkapnya.

Hasto menyebut, di sejumlah kabupaten dan kota, PDI-P masih melakukan survei untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan figur yang akan mendapatkan rekomendasi.

Daerah-daerah tersebut, ujarnya, antara lain adalah Kabupaten Ngawi, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten dan Kota kediri, Kabupaten Trenggalek, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.

Hasto mengungkapkan bahwa saat ini memang lebih mencurahkan perhatiannya pada Pilkada di tingkat kabupaten dan kota dibandingkan pilkada tingkat provinsi.

Menurut Hasto, konsolidasi dalam rangka pilkada di tingkat kabupaten dan kota dilakukan sembari melakukan kajian untuk menentukan figur-figur yang akan diusung untuk pilkada tingkat provinsi.

Hingga saat ini, lanjutnya, PDI-P telah memberikan rekomendasi kepada 130 pasangan calon kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota.

“Yang jelas saat ini rekomendasi di tingkat kabupaten dan kota sudah dan terus dilakukan bahkan sudah dilakukan pelatihan-pelatihan pemenangan calon kepala daerah dan wakilnya,” tutur Hasto.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau