KOMPAS.com - Libur lebaran Idul Adha 2024 dimanfaatkan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat berkunjung ke dua tempat UMKM di Kota Malang, Jawa Timur pada Selasa (18/6/2024).
Dua usaha mikro tersebut yakni Omah Daster Eva dan Bolen Malang Fairuziba.
Wahyu mengatakan, kunjungan itu dilakukan karena dirinya belum mengetahui adanya produk UMKM yang diminati orang luar daerah hingga luar negeri.
"Ternyata ada UMKM yang produknya dipesan oleh orang luar daerah tetapi tidak dikenal oleh warga Kota Malang sendiri."
Baca juga: 10 Persen Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, Terbanyak Eropa
"Ada pejabat dari pemerintah pusat tanya ke saya terkait kuliner di Malang, yang saya malah tidak tahu," kata Wahyu, Selasa (18/6/2024).
Kunjungannya berkenaan dengan program kegiatan Diskopindag Kota Malang yakni Sahabat UMKM.
Wahyu ingin mengenalkan produk-produk UMKM yang ada di Kota Malang secara menyeluruh.
"Kalau bukan orang Kota Malang yang mengenalkan masa dari orang luar yang mengenalkan," katanya.
Sebagai informasi, di Kota Malang terdapat 21.270 UMKM yang sudah terkurasi oleh Diskopindag Kota Malang. Sedangkan, jumlah UMKM yang belum terkurasi mencapai 80.000.
Saat berkunjung ke rumah produksi Bolen Malang Fairuziba, Wahyu mencicipi langsung. Produk kuliner tersebut juga sudah dipasarkan hingga ke Paris, Perancis.
"Tadi, saya dilaporkan juga malah Bolen Malang yang rasa apel itu dikirim ke Paris, berarti ada sesuatu geliat bagus dari UMKM," katanya.
Baca juga: 5 Manfaat Paid Promote Instagram untuk Pemasaran Produk UMKM
Lebih lanjut, Pemkot Malang juga memiliki program Kemis Mbois. Program itu mewajibkan seluruh ASN di Pemkot Malang mengenakan pakaian produk UMKM lokal Kota Malang pada setiap Kamis.
Kedatangannya ke Omah Daster Eva juga memberikan salah satu referensi bagi para ASN.
"Sesuai dengan program saya Kemis Mbois ini, kami berharap ingin mengenalkan produk-produk UMKM kita," katanya.
Bahkan, rencananya Pemkot Malang dalam program Kemis Mbois seperti tempat tisu, tatakan gelas dan lainnya akan menggunakan produk UMKM lokal.
Menurutnya, berbagai upaya yang dilakukan bersama dalam membangkitkan geliat UMKM maka akan berdampak positif terhadap perekonomian Kota Malang.
"Dengan UMKM sejahtera, tentu ekonomi kita akan baik," katanya.
Dalam kunjungan tersebut, Wahyu juga menyerap masukan kedua pelaku usaha mengenai persoalan yang sedang dihadapi.
Dia meminta Diskopindag Kota Malang bisa memfasilitasi kebutuhan yang ada.
"Saya minta Diskopindag pro-aktif terhadap UMKM, salah satunya ini, agar kita tahu langsung permasalahan UMKM," katanya.
Baca juga: Pemkab Biak Numfor Gelar Gebyar Samau 2024 sebagai Ajang Pemasaran Produk UMKM Kuliner
Dikatakannya, saat ini persoalan permodalan untuk mengembangkan usaha menjadi tantangan yang dihadapi para pelaku UMKM.
Para pelaku UMKM khawatir akses permodalan dalam bentuk pinjaman justru hanya akan menyulitkan jika usaha yang dilakukan gagal berkembang.
Wahyu akan berkoordinasi seperti dengan perbankan, BPR dan lainnya untuk memberikan perlakuan khusus bagi para pelaku UMKM.
"Ada beberapa bank yang kita komunikasikan, kita minta pengecualian untuk perlakuan UMKM, nanti bank-bank yang kita kerja sama bisa memfasilitasi terkait dengan permodalan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.