Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

82 dari 113 Bus Pariwisata yang Masuk Kota Batu Jatim Tak Layak Jalan

Kompas.com - 28/05/2024, 15:45 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Sebanyak 113 unit bus pariwisata di Kota Batu, Jawa Timur, menjalani ramp check atau kegiatan inspeksi/pemeriksaan keselamatan. Hasilnya, sebanyak 82 kendaraan dinyatakan tidak layak jalan, dan sisanya layak jalan.

Data tersebut berasal dari Dinas Perhubungan Kota Batu. Kegiatan itu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan dengan kondisi topografi Kota Batu yang merupakan pegunungan.

Apalagi, saat ini di Kota Batu tengah ramai kedatangan rombongan bus-bus pariwisata dari berbagai daerah di tempat-tempat wisata.

Baca juga: Long Weekend, Polres Garut Periksa Kelayakan Bus-bus Pariwisata

Kondisi ini seiring dengan momen libur anak sekolah, dan Kota Batu merupakan tujuan destinasi wisata di Jawa Timur.

Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Arjosari Malang, Maria Margareta mengatakan, pihaknya bersama Dinas Perhubungan Kota Batu telah melakukan ramp check bus-bus pariwisata di 4 lokasi destinasi wisata.

Di antaranya yakni Jatim Park 1, Jatim Park 2, Jatim Park 3 dan Taman Rekreasi Selecta. Kegiatan ini dilakukan mulai Kamis (23/5/2024) hingga Minggu (26/5/2024).

"Untuk kendaraan-kendaraan yang dinyatakan tidak layak jalan dengan beberapa keterangan di antaranya, kurangnya kelengkapan administrasi, dan kondisi fisik kendaraan," kata Maria, Selasa (28/5/2024).

Bus-bus yang dilakukan ramp check berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan lainnya.

Kendaraan-kendaraan yang tidak layak jalan secara administrasi seperti Kartu Pengawasan (KPS) dan Buku Uji Kendaraan Bermotor Wajib Uji (STUK) atau Buku KIR yang tidak ada atau masih proses perpanjangan.

Selain itu, juga ditemukan armada bus dengan STNK habis masa berlakunya, dan jumlah kursi penumpang tidak sesuai dengan buku KIR.

Kemudian secara fisik, juga terdapat bus dengan lampu tanda mundur yang tidak menyala, ban vulkanisir atau aus, tidak memiliki APAR, sabuk pengaman tidak ada atau tidak dalam kondisi baik, klakson tidak berfungsi baik, alat pemecah kaca tidak ada dan lainnya.

"Untuk armada bus yang tidak layak jalan, kami beri peringatan, juga (sebagian) tidak boleh beroperasi, dan kami wajibkan untuk dilakukan perbaikan, atau melengkapi kekurangan yang ada," katanya.

Baca juga: Ramp Check di Objek Wisata, Sejumlah Bus Pariwisata dari Luar Bali Ditemukan Tak Laik Jalan

Sementara itu, Kanit Kamsel Satlantas Polres Batu, Ipda Sumardiono menghimbau Perusahaan Otobus untuk mempersiapkan armadanya dengan baik ketika berwisata ke Kota Batu.

Sejauh ini, selama bulan Mei 2024 nihil kecelakaan yang melibatkan bus pariwisata di Kota Batu.

"Kepada para sopir bus yang berwisata Kota Batu agar tetap memperhatikan keselamatan baik sopir maupun penumpangnya seperti cek kondisi kendaraan, kondisi kesehatan sopir, bila mengantuk harus istirahat di rest area yang terdekat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Perahu Nelayan Ditabrak Kapal Penumpang di Perairan Gili Iyang Sumenep, 3 Orang Hilang

Surabaya
Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Kronologi Truk Kontainer Hantam Bus Bagong di Tanjakan Selorejo, Blitar

Surabaya
Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Bocah yang Pahanya Tertusuk Besi Sudah Jalani Operasi dan Membaik

Surabaya
Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Gagal Maju Pilkada Kota Malang 2024, Heri-Rizky Salahkan Silon

Surabaya
9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

9 Pengeroyok Siswi MTs hingga Tewas di Situbondo Divonis 7 Tahun Bui

Surabaya
Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Tak Kuat Nanjak, Truk Kontainer Tabrak Mundur Bus Bagong di Blitar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com