Namun, berdasarkan pemeriksaan kamera pemantau atau CCTV dan analisis dari tim Traffic Accident Analysis (TAA) Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur, serta keterangan saksi lapangan dan saksi ahli, ditemukan kesimpulan berbeda.
“Bahwa bekas rem sepanjang 69,2 meter yang kemarin kita temukan, ternyata bukan merupakan bekas pengereman dari bus melainkan bekas rem truk yang ada di belakang,” kata Arifin.
Baca juga: Tabrak Tembok, Anggota TNI di Sorong Meninggal Dunia
Dia memastikan jika tidak ada upaya pengereman yang dilakukan pengemudi bus. Sedangkan kendaraan yang dikemudikan, dalam kondisi baik dan layak untuk digunakan.
Hal itu juga diperkuat dengan bukti dan keterangan saksi jika bus yang mengalami kecelakaan tersebut telah diperiksa dan diuji kelayakannya, pada hari yang sama sebelum berangkat membawa rombongan study tour ke Yogyakarta.
“Dalam hal ini tidak ada pengereman sama sekali yang dilakukan pengemudi bus. Namun, berdasarkan pengecekan dari ahli, untuk rem kendaraan, KIR dan segala macam, masih berlaku dan masih berfungsi,” lanjut dia.
Baca juga: Gagal Menyalip, Pengendara Motor di Bogor Tabrak Jembatan dan Tewas Terlindas Truk
Arifin mengatakan, bus pariwisata yang dikemudikan Yanto melaju dengan kecepatan di atas batas maksimal, yakni 100 hingga 110 km/jam.
“Untuk kecepatan, kesalahannya adalah over speed. Dari GPS diketahui kecepatannya 108 kilometer per jam, sedangkan hasil dari TAA kecepatan memang sudah over dari 100 hingga 110 kilometer per jam,” katanya lagi.
Ditambahkannya, saat mengemudi, sopir bus dalam kondisi mengantuk dan sempat tertidur sesaat sebelum bus tersebut menabrak bagian belakang truk pengangkut gerabah.
Hal itu, kata Arifin, diperkuat dengan pengakuan pengemudi bus yang menyatakan baru tersadar jika bus yang dikemudikannya telah menabrak dan menempel pada bagian belakang truk.
Baca juga: Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam
Sementara, menurut keterangan sopir truk pengangkut gerabah, kata Arifin, menyatakan tidak menerima sinyal akan didahului oleh kendaraan lain, namun tiba-tiba kendaraan yang dikemudikan olehnya tertabrak kendaraan lain dari belakang.
“Menurut keterangan sopir truk, tidak ada isyarat klakson ataupun lampu dari sopir bus untuk mendahului,” ungkap Arifin.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus yang membawa rombongan wisatawan asal Malang, Jawa Timur, menabrak sebuah truk bermuatan gerabah, di jalan tol Jombang-Mojokerto, Selasa (21/5/2024) malam.
Kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah bus pariwisata Bimario yang ditumpangi rombongan SMP 1 Wonosari, Malang, dengan truk Mitsubishi yang mengangkut barang gerabah.
Baca juga: Suami Istri di Semarang Gelapkan 60 Mobil Rental, Ditangkap di Lampung
Bus Pariwisata Bimario dengan nomor polisi Nopol W-7422-UP, dikemudikan oleh Yanto (36), warga Gembongan, Ponggok, Blitar, Jawa Timur.