Editor
KOMPAS.com - Diah Agustin Lestariningsih (17) ditemukan tewas di kamar kos di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur pada Kamis (22/12/2022).
Selama 1,5 tahun, pembunuhan Diah tak terungkap karena minim saksi dan alat bukti. Diah adalah mahasiswi asal Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Bibi korban, Supratmawati bercerita sehari sebelum ditemukan tewas, Diah sempat berkabar akan pulang ke Ngawi karena masuk masa liburan semester.
Diah pun meminta sang kakak untuk menjemputnya di Stasiun Paron, Ngawi pada Kamis (22/12/2022) pukul 15.00 WIB.
"Meneleponnya hari Rabu habis Isya, mengabarkan senang, mau libur kuliah," kata Supratmawati.
Baca juga: Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos
Di hari yang dijanjikan, sang kakak menjemput Diah di Stasiun Paron. Meski telah lama menunggu, sang kakak tak kunjung bertemu dengan Diah.
"Kakaknya menunggu di Stasiun Paron untuk jemput adiknya tapi sampai kereta habis kok enggak ada (adiknya) turun," ujarnya.
Sang kakak pun cemas karena adiknya tak tampak dan saat dihubungi, nomor ponsel Diah tak aktif.
"Dihubungi HP-nya tidak aktif," lanjut sang bibi lirih.
Pada Kamis (22/12/2022) pukul 15.30 WIB, dengan perantara kepala desa, keluarga menerima telepon dari Polres Malang yang mengabarkan Dia ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka di dalam kamar kosnya.
Supratmawati bercerita, keponakannya adalah pelajar yang cerdas. Bahkan Diah lulus dari program akselerasi dan menamatkan bangku Sekolah Menengah Pertama dalam waktu dua tahun di Madrasah Tsanawiyah (MTS) 2 Paron Ngawi.
Baca juga: Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..
Diah lalu meneruskan ke SMAN Jogorogo. Kemampuannya dalam bidang akademik, terutama matematika sangat baik.
"Di SMA mengambil jurusan Biologi, bahkan guru Biologinya ikut memberikan bantuan biaya sekolah karena tahu Diah dari keluarga buruh petani yang tidak punya sawah tapi cerdas. Karena SMP ditempuh dua tahun masuk kuliah usianya belum sampai 17 tahun," tutur Supatmawati.
Diah pun diterima di Program Studi S1 Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Negeri Malang di Malang, Jawa Timur melalui jalur beasiswa.
Sebelum ditemukan tewas, Diah berencana pindah kos setelah liburan semester dengan alasan tak ada jaringan wifi di indekosnya.