Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD dr. Iskak Tulungagung Tangani Bayi Kembar Siam Dempet Pantat

Kompas.com - 23/04/2024, 20:44 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Iskak Tulungagung, Jawa Timur, menerima pasien bayi kembar siam. Rencananya, setelah usia bayi cukup umur akan dilaksanakan operasi pemisahan.

Kasus bayi kembar siam tersebut merupakan yang pertama ditangani RSUD dr.Iskak Tulungagung.

Saat ini, pihak RSUD dr Iskak Tulungagung membentuk tim untuk memantau perkembangan bayi kembar siam tersebut.

"Tim tersebut terdiri dari sejumlah dokter yakni dari spesialis anak, spesialis bedah, spesialis mikrobiologi serta spesialis radiologi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung Kasil Rokhmad di ruang rapat kantornya, Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Pasca-operasi Pemisahan Kembar Siam, Hasan Meninggal dan Husein Masih Berjuang Lewati Masa Kritis

Dikerahui, RSUD dr. Iskak menerima pasien sepasang bayi kembar siam dempet di bagian pantat dan hanya memiliki satu anus pada Selasa (23/04/2024).

Bayi kembar siam asal Kecamatan Tulungagung tersebut dilahirkan melalui operasi caesar di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Tulungagung pada Rabu (17/04/2024) dalam usia kandungan 38 minggu dengan berat 5.190 Gram.

"Kami menerima rujukan dari Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung, pada Selasa (17/04/2024," terang Kasil Rokhmad.

Baca juga: RSHS Jadwalkan Operasi Pemisahan Hasan dan Husein, Bayi Kembar Siam Asal Subang

 

Kasus penanganan bayi kembar siam tersebut merupakan yang pertama bagi RSUD dr. Iskak. Maka, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak RSUD dr. Soetomo Surabaya.

"Guna penangananya, kami berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit dr. Soedomo Surabaya," ujar Kasil.

Bayi kembar siam dempet pantat tersebut yang satu laki-laki dan satunya masih dalam tahap observasi. Saat ini, bayi tersebut masih menjalani perawatan di ruang khusus guna mempermudah pemantauan perkembangan bayi.

"Saat ini dirawat di ruang khusus secara intensif, sampai dengan kondisi bayi stabil," ujar Kasil.

Setelah usia bayi berusia delapan bulan hingga satu tahun ke depan, lantas dilaksanakan operasi pemisahan.

"Apabila kondisinya stabil dan cukup umur, yakni delapan bulan atau satu tahun ke depan, akan dilaksanakan proses operasi pemisahan," terang Kasil.

Nantinya, operasi pemisahan bayi kembar siam akan dilaksanakan di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Operasi akan dilakukan oleh tim dokter dari RSUD dr. Soetomo Surabaya dan tim dokter dari RSUD dr. Iskak Tulungagung.

"Juga disiapkan tim perawat khusus, guna menangangi pasien selama menjalani perawatan," ujar Kasil.

Ketua Tim yang menangani bayi kembar siam RSUD dr. Iskak Tulungagung yakni dr. Zuhrotul Aini menjelaskan, bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar tersebut bukan prematur.

Secara fisik, dari kepala kemudian dada hingga perut bayi tersebut memiliki organ yang normal dan yang menempel adalah bagian bokong.

"Yang menjadi perhatian kami adalah di bagian anogenital, yaitu di bagian genital dan anus yang tunggal. Kemudian penisnya juga satu dan testis di skrotum dua utuh dan dua tidak terbentuk," terang Zuhrotul Aini.

Meski hanya terdapat satu anus, kedua bayi dempet tersebut bisa buang air kecil maupaun air besar dengan baik. Bayi tersebut juga mulai belajar minum susu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com