Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Akan Resmikan Rekonstruksi Bangunan Terdampak Gempa Majene dan Mamuju

Kompas.com, 21 April 2024, 18:16 WIB
Himawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan mengunjungi Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, untuk meresmikan rehabilitasi-rekonstruksi bangunan terdampak gempa M 6,2 Majene dan Mamuju 2021.

Dari hasil rapat persiapan Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh bersama Sekretaris Presiden (Setpres), Pangdam XIV Makassar, Kapolda Sulbar, serta unsur Forkopimda Sulbar, Presiden Joko Widodo dijadwalkan tiba di Bandara Tampa Padang Mamuju pada Senin (22/4/2024) sore hari.

Jokowi bersama rombongan rencananya akan langsung beristirahat di Hotel Grand Maleo Mamuju sebelum melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Mamuju dan Mamasa pada Selasa (23/4/2024).

Baca juga: Pemudik dari Kalimantan Rela Berdesakan di Kapal demi Pulang ke Majene

Kunjungan kerja pertama, Presiden Jokowi akan meresmikan rehabilitasi-rekonstruksi bangunan terdampak gempa M 6,2 Majene dan Mamuju tahun 2021. Lokasi peresmian ini berada di SMK 1 Rangas, Mamuju.

Dari SMK 1 Rangas, presiden akan menuju lapangan Makorem dan langsung menuju Kabupaten Mamasa dengan menggunakan helikopter. Di Mamasa, Jokowi akan meninjau pasar dan RSUD Kontosapada.

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Kematian Mayat Perempuan Dalam Mobil Honda CR-V di Mamuju

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar mengatakan, ada 1.083 personel yang telah disiagakan dan ditempatkan pada semua area kunjungan presiden untuk menjamin keamanan dan kelancaran semua kegiatan presiden.

Penurunan personel berdasarakan Surat Perintah Nomor: sprint/362/IV/PAM.2.1/2024 dalam rangka kunjungan presiden. Adang juga terus melakukan koordinasi intens dengan pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait untuk memastikan kelancaran dan kemanan kunjungan kerja presiden di Sulbar.

"Sejumlah agenda selama di Sulbar akan terus dimaksimalkan dengan menjaga keamanan. Apalagi kedatangan beliau akan membawa angin segar untuk Sulbar," kata Adang dalam keterangan resminya, Minggu (21/4/2024).

Penjabat Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, pelaksanaan kunjungan presiden di sejumlah titik seperti sekolah akan dibuat sederhana sehingga tidak sampai meliburkan proses belajar mengajar.

Zudan menyebut, kunjungan Presiden RI di Sulbar kali ini merupakan suatu kebanggaan sehingga dia pun berharap jika ada sesuatu yang diinginkan ke presiden harus disampaikan dengan cara-cara yang baik dan etika tinggi.

"Kita bersama-sama menjaga agar semua yang ada berada dalam suasana akhlakul karima dan etika yang tinggi. Sampaikan betul nilai-nilai kemandaran kita dari masyarakat Sulbar," ujar Zudan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau