Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Dusun di Lumajang Terisolasi Imbas Jembatan Putus akibat Banjir Lahar Semeru

Kompas.com - 20/04/2024, 13:46 WIB
Miftahul Huda,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sebanyak tiga dusun di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terisolasi akibat putusnya jembatan usai diterjang banjir lahar Gunung Semeru pada Kamis (18/4/2024) malam.

Tiga dusun yang terisolasi tersebut adalah Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Dusun ini terisolasi karena jembatan yang mengubungkan Dusun Sumberkajar dan Dusun Sumberlangsep terputus.

Pantauan Kompas.com, badan jembatan yang masih bertahan bahkan tidak tampak lagi karena tertutup material pasir dan batu berukuran besar yang terbawa banjir saat itu.

Eko, warga Desa Jugosari mengatakan, ratusan warga di Dusun Sumberlangsep terisolasi karena jembatan yang putus diterjang banjir lahar adalah satu-satunya akses menuju ke pemukiman maupun sebaliknya.

Akibatnya, warga yang hendak ke luar dusun untuk membeli bahan makanan harus menyeberangi sungai yang menjadi jalur banjir lahar.

Baca juga: Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh

Hal itu hanya bisa dilakukan apabila debit air tidak sedang tinggi. Apabila debit air meningkat, warga terpaksa menunggu sampai air surut untuk bisa melintas.

"Ada ratusan orang terisolasi di Sumberlangsep, enggak bisa lewat ini jalur satu-satunya, kalau mau ya lewat laharan, tapi kalau airnya besar enggak berani jadi nunggu," kata Eko.

Eko menambahkan, putusnya jembatan tidak hanya menyusahkan warga Sumberlangsep, tetapi juga sebagian warga yang biasa bekerja sebagai petani kelapa dan cengkeh di Sumberlangsep.

"Kita mau kerja juga enggak bisa, biasanya kan ambil kelapa di sana, ada yang petani cengkeh, kopi juga enggak bisa kerja," tambahnya.

Dusun lainnya yang terisolasi karena jembatan putus ialah Dusun Liwek dan Dusun Glendang Petung di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Buwang, salah seorang warga lain mengaku setidaknya ada dua dusun yang didomisili ratusan warga kini terisolasi lantaran jembatan putus.

“Tanggul jebol sampai sini jembatan juga jebol. Akibatnya, warga di dusun seberang tidak bisa lewat sini karena ini cuma satu jurusan untuk kesana,” ujar Buwang.

Tak hanya itu, sejumlah bangunan di tepi sungai juga mengalami kerusakan akibat longsor yang terjadi di sempadan sungai Regoyo. Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah segera melakukan perbaikan jembatan Gondoruso sehingga akses warga bisa kembali normal.

“Tolong cepat diperbaiki lagi. Kasihan warga di seberang tidak bisa lewat karena aksesnya cuma satu disini,” katanya.

Mengutip keterangan pihak desa, penduduk yang terisolasi jumlahnya lebih dari 2.500 jiwa.

Rinciannya, Dusun Liwek 580 jiwa, Dusun Glendang Petung 1.680 jiwa, dan Dusun Sumberlangsep 470 jiwa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com