KOMPAS.com - Ledakan petasan terjadi di sebuah rumah di Desa Sembilangan, Kecamatan Bangkalan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat (19/4/2024).
Insiden ini terjadi jelang pernikahan yang akan digelar pada Minggu (21/4/2024).
Salah satu korban adalah RS (31), calon pengantin pria. Ia saat ini kritis.
Sepupu RS, MT (26), juga kritis. Mereka kini dirawat di rumah sakit.
Peristiwa ini juga mengakibatkan adik RS, SA (21), meninggal dunia.
"MT (26) dan RS (31) sedang kritis di rumah sakit karena sekujur tubuhnya luka bakar," ujar Sekretaris Desa Sembilangan Moh Cholil, Sabtu (20/4/2024).
Baca juga: Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis
Adapun jenazah SA sudah dimakamkan pada Jumat malam.
Cholil mengatakan, kejadian bermula saat SA diduga meracik petasan di rumah. Ketika ledakan terjadi, MT dan RS sedang berada di rumah tersebut.
Ihwal pembuatan petasan, Cholil menuturkan bahwa di desanya terdapat tradisi membuat petasan yang akan dinyalakan di hari hajatan pernikahan.
“Kakaknya (RS) itu yang akan menikah pada hari Ahad (Minggu),” ucapnya, dikutip dari Tribun Madura.
Cholil menuturkan, ledakan pada Jumat sore terdengar keras. Bahkan, bunyi ledakan terdengar hingga radius dua kilometer.
"Ledakannya satu kali tapi sangat keras sehingga dikiranya bom. Biasanya kalau petasan, bunyi ledakannya berkali-kali," ungkapnya.
Baca juga: Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer
Terkait ledakan petasan di Bangkalan, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengungkapkan, ledakan terjadi sekitar pukul 17.00 WIB.
Selain mengakibatkan korban jiwa dan luka, peristiwa ini juga merusak rumah korban. Ledakan membuat rumah korban ambruk.
"Lokasi ledakan sudah kami beri garis polisi," tuturnya.