LUMAJANG, KOMPAS.com - Dua warga meninggal dunia akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi Kamis (18/4/2024) malam.
Korban meninggal adalah Bambang (50) dan Ngatini (47) warga Dusun Juranggeger, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Baca juga: Kesaksian Anshori Saat Banjir Lahar Semeru Menerjang: Ada Suara Gemuruh
Petugas Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Nur Cahyo mengatakan, korban ditemukan di Sungai Kalimujur, Dusun Rejobalen, Desa Kloposawit.
"Korban baru ditemukan hari ini, Jumat (19/4/2024) pukul 09.30 WIB," kata Cahyo di Lumajang, Jumat (19/4/2024).
Diduga, korban yang tengah tidur di rumahnya terseret derasnya banjir lahar setelah rumahnya tertimpa material longsor.
Baca juga: Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak
"Diduga karena tertimpa longsor," lanjutnya.
Rencananya, korban akan langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Petugas BPBD juga tengah menyusuri daerah aliran sungai untuk mencari apakah ada korban lain akibat banjir lahar Gunung Semeru.
Baca juga: Antisipasi Banjir Lahar, Pengerukan Sedimen Sungai Aie Angek Dikebut
Sebelumnya diberitakan, banjir lahar hujan Gunung Semeru menerjang daerah aliran sungai (DAS) yang berhulu ke Gunung Semeru.
Banjir dipicu intensitas hujan tinggi yang mengguyur kawasan puncak dan lereng gunung sejak sore hari.
Akibatnya, banjir dengan kekuatan getaran overscale atau over skala melibas sungai yang berada di lereng gunung.
Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru, kekuatan getaran banjir mencapai amplitudo 40 milimeter.
Pos pantau juga mencatat banjir berlangsung selama 15.300 detik atau 4 jam 15 menit. Banjir lahar mengakibatkan 32 KK mengungsi dan sejumlah jembatan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.