Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser MAFEST Volume 3 Batal, Pembeli Tiket Minta Uang Kembali

Kompas.com, 18 April 2024, 09:03 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Acara konser musik MAFEST Volume 3 yang dijadwalkan digelar pada Jumat (8/3/2024) di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jawa Timur, batal digelar. Pembeli tiket merasa ditipu karena tidak kunjung ada kejelasan terkait pengembalian uang tiket.

Semula, jadwal konser diundur pada Rabu (17/4/2024). Namun, konser tersebut tidak jadi digelar atau dibatalkan.

Salah satu pembeli tiket MAFEST Volume 3, Yuda mengatakan, dirinya hanya berharap adanya itikad baik dari pihak penyelenggara konser untuk bisa memberikan kepastian terkait pelaksanaan konser.

Sejauh ini, tidak ada kejelasan terkait kelanjutan pelaksanaan konser dari pihak MAFEST. Padahal, dia sudah membeli dua tiket jenis early bird dengan harga masing-masing tiket Rp 45.000.

Baca juga: Wahana dan Aktivitas Wisata di Malang Smart Arena

"Setahu saya sempat ada yang mengajukan refund, tetapi juga belum dikembalikan dananya. Kalau misal dibatalkan, ya dikembalikan uangnya," kata Yuda, Rabu (17/4/2024).

Hal senada juga diungkapkan Fera, pembeli tiket MAFEST Volume 3 lainnya. Dia membeli 6 tiket konser dengan harga masing-masing Rp 65.000.

Baca juga: Harga Relatif Mahal dan Terbuat dari Besi Anti Karat, Meteran Air Pelanggan PDAM di Kota Malang Kerap Dicuri

Fera merasa tertipu atas apa yang dilakukan oleh pihak penyelenggara konser MAFEST.

"Saya refund, tapi uang refund-nya belum masuk ke rekening sampai sekarang. Seharusnya, acara tanggal 8 Maret, terus H-3 batal," katanya.

Respons Polresta

Menanggapi hal itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto mengatakan, sejauh ini sudah ada 16 orang yang berasal dari wilayah Kota Malang yang mengaku menjadi korban pembelian tiket MAFEST.

Rata-rata, setiap korban membeli 4 sampai dengan 5 tiket. Harga tiket beragam, yakni ada yang Rp 75.000 dan juga yang Rp 105.000. Para korban sejauh ini sudah berupaya meminta refund ke pihak penyelenggara konser musik.

"Informasinya, pihak EO berjanji akan segera mengembalikan. Jadi, para korban ini membeli tiket, tetapi konsernya tidak jadi. Kemudian, menghubungi pihak EO untuk melakukan pengembalian uang tiket," ungkapnya.

Para korban tidak hanya berasal dari Kota Malang, melainkan juga ada yang berasal dari Kabupaten Malang.

"Informasinya, korban juga ada yang berasal dari Kabupaten Malang, yaitu dari Karangploso, Wagir, hingga Turen," katanya.

Polresta Malang Kota juga membuka layanan pengaduan yang terhubung langsung dengan Satuan Reskrim Polresta Malang Kota terkait persoalan tersebut.

"Kami menyarankan para korban segera membuat pengaduan maupun pelaporan ke Polresta Malang Kota. Selanjutnya, pengaduan dari korban akan diteruskan dan ditindaklanjuti oleh Satuan Reskrim Polresta Malang Kota," jelasnya.

Proses pengembalian uang tiket

Project Manager MAFEST Volume 3, Ozi menyampaikan, saat ini proses pengembalian uang tiket masih berjalan. Dia mengaku sebagian sudah terakomodasi.

Dikatakannya, kendala yang dialami pihaknya yakni akun media sosial Instagram sempat diretas, sehingga sosialisasi refund menjadi terkendala.

"Memang sebagian ada yang belum terealisasi. Yang kedua, bagi pembeli tiket yang belum menerima refund tetapi sudah mengajukan refund. Kendalanya, ada di pengisian nomor rekening pembeli, yaitu digit angkanya kurang atau salah, dan mayoritas itu terjadi," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau