Dari sejumlah informasi, pemerintah juga akan memberlakukan switch off gelombang FM seperti yang dilakukan pada siaran televisi.
"Kita mencari alternatif termurah dan termudah untuk tetap eksis."
"Kita masih siaran di kanal FM, tapi kita persiapkan juga siaran melalui aplikasi xspace radio kalau memang pemerintah menerapkan switch off siaran FM kita sudah punya alternatif siaran di media online,” kata Sudiono.
Aplikasi Xspace yang dikembangkan perusahaan senama dengan produk aplikasi tersebut menurut Sudiono memiliki kelebihan.
Selain sebagai penerima gelombang siaran radio, juga bisa menampilkan visual siaran di studio.
Baca juga: Puluhan Tahun Jadi Penyiar Radio, Kadiskominfosantik Jadi Tokoh Penyiaran Kalteng
Selain itu, di xspace juga bisa menampilkan berita online yang ditampilkan di web radio.
"Paketnya cukup lengkap sebagai pengganti penerima siaran radio karena mengakomodir siaran audio visual, berita web yang dibuat radio serta bisa menampilkan mitra kerja radio sebagai promo atau iklan visual ke masyarakat."
"Selama ini untuk biaya penggunaan aplikasi juga terjangkau,” ucapnya.
Acara Tartil Al Quran di radio Rasi FM menurut Sudiono tak hanya sebagai eksistensi radio dalam mengajak masyarakat mengisi bulan puasa dengan ibadah di tengah maraknya media sosial.
Ini juga upaya mengajak masyarakat mengingat bahwa siaran radio masih ada.
"Meski bentuk siaran radio melalui visual tapi kita bukan tivi, tapi tetap radio yang terkonvergensi menjadi satu paket antara siaran radio, berita web dan visual yang bisa dinikmati pendengar dan penonton."
"Kita mau mengatakan radio masih ada,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.