Warga memiliki keyakinan, siapa yang memakan kolak ayam pada saat Tradisi Sanggring akan mendapat kesembuhan dari penyakit yang dideritanya.
Baca juga: Bagi-bagi Takjil di Ambon, Disemarakkan Tarian Samrah dan Hadrat
"Ini sebuah tradisi baik, mengingatkan bagaimana perjuangan Sunan Dalem dalam mensyiarkan agama Islam."
"Ini kita teruskan, mudah-mudahan dapat membangkitkan motivasi kita agar tidak menyerah dalam kondisi apapun," kata Bu Min.
Kepala Desa Gumeno Ahmad Fathoni menambahkan, untuk melestarikan Tradisi Sanggring, warga Desa Gumeno selalu melibatkan generasi muda dalam setiap pelaksanaan kegiatan.
Dengan harapan, wawasan yang diwariskan secara turun-temurun bakal menjadikan Tradisi Sanggring dapat terus bertahan dan lestari.
"Untuk pelaksanaan pada tahun ini, menghabiskan sebanyak 254 ekor ayam. Kemudian ada sekitar 3.200 porsi (kolak ayam) yang kami sediakan untuk takjil berbuka puasa," tutur Fathoni.
Adapun pemandangan unik yang juga bisa dijumpai saat Tradisi Sanggring adalah, kolak ayam tersebut dimasak secara bersama-sama yang seluruhnya merupakan laki-laki.
Tradisi memasak kolak ayam ini pertama kali dilakukan pada 22 Ramadhan 946 Hijriah atau 31 Januari 1540 Masehi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.