Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Ciri-ciri dan Penyebab Kematian Wanita Misterius di Hutan Rejoso Nganjuk

Kompas.com - 02/04/2024, 17:42 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Mayat seorang wanita dengan kondisi mengenaskan ditemukan di tengah hutan Rejoso di petak 117 RPH Tamanan, Dusun Kedungpingit, Desa Sambikerep, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. 

Kedua telapak tangan mayat tersebut terpotong dan kondisi wajahnya sudah busuk. Polisi juga tak menemukan satupun identitas mayat itu. 

Kondisi itu membuat aparat kepolisi kesulitan untuk mengungkap kasus penemuan jasad yang ditemukan sepekan lalu, tepatnya pada hari Senin (25/3/2024). 

Baca juga: Identitas Mayat Perempuan Tanpa Busana di Nganjuk Belum Terungkap

"Surat kami sebar luaskan ke Polres jajaran se-Jatim. Anggota di lapangan pun berupaya melakukan penyelidikan secara maksimal guna mengungkap identitas korban sekaligus meringkus pelaku. Informasi sekecil apapun mengenai identitas korban akan kami tindak lanjuti," kata Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad dilansir dari Tribunnews.com

Baca juga: Penyebab Kematian Mayat Perempuan Tanpa Busana di Hutan Rejoso Nganjuk Terungkap, Ini Kata Polisi

Ciri-ciri korban 

Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad, saat memberikan keterangan ke wartawan di Nganjuk, Sabtu (30/3/2024). Dok. Polres Nganjuk Kapolres Nganjuk, AKBP Muhammad, saat memberikan keterangan ke wartawan di Nganjuk, Sabtu (30/3/2024).

Seperti diketahui, mayat perempuan itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 08.00 WIB.

Saat ditemukan, jasad perempuan tersebut terbungkus seprai warna, biru, kuning, dan putih, serta tak tak mengenakan busana.

Selain itu warga juga menemukan sebuah guling dan dua bantal bermotif serupa dengan seprai.

Lalu ciri-ciri mayat perempuan itu adalah berambut panjang sambungan dan berwarna pirang merah.

Usianya diperkirakan 25 sampai 40 tahun dengan tinggi badan 155 cm. Warna kulit kuning langsat cenderung putih dan memakai kawat gigi biru, dan memakai tiga anting.

Dua anting berbentuk segi empat terpasang di cuping telinga. Dan satu anting tambahan terpasang di daun telinga kanan bagian atas.

Polisi imbau warga yang mengetahui ciri-ciri korban untuk segera menghubungi kantor polisi terdekat. 

"Atau dipersilakan menghubungi nomor darurat 110 dan maupun di Wayahe Lapor Kapolres (WLK) 081331342003," jelasnya.

Penyebab kematian 

Seperti diberitakan sebelumnya, penyebab meninggalnya perempuan tersebut berdasar hasil visum et repertum serta otopsi yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit (RS) Bhanyangkara Nganjuk, akibat benturan benda tumpul di kepala.

“Selain itu, hasil otopsi juga menyebutkan luka di kepala tersebut terindikasi dilakukan berulang-ulang,” jelas Kapolres kepada wartawan di Mapolres Nganjuk, Sabtu (30/3/2024).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Jasad Wanita Ditemukan di Hutan Nganjuk, Polisi Kesulitan Identifikasi: Telapak Tangan Terpotong

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com