Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Jatim: Gempa Tuban Rusak 14 Bangunan, 3 di Antaranya Rumah Sakit

Kompas.com, 23 Maret 2024, 11:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Rentetan gempa Tuban mengguncang sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim), Jumat (22/3/2024).

Gempa dengan kekuatan terbesar, yakni magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim menyampaikan, berdasarkan data sementara, 14 bangunan rusak akibat gempa.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, terdapat enam rumah rusak di Kabupaten Gresik.

"Kemudian dua sekolah rusak ringan di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik; serta satu rumah rusak berat di wilayah Kabupaten Tuban," ujarnya, Jumat malam, dikutip dari Antara.

Sedangkan, di Surabaya ada lima bangunan rusak. Tiga di antaranya adalah rumah sakit, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soewandi, Rumah Sakit Jiwa Menur, dan RS Universitas Airlangga.

Ia menuturkan, BPBD Jatim terus melakukan pendataan kerusakan dan menyiagakan tindakan penanggulangan.

"Termasuk mendirikan tenda-tenda pengungsian bagi warga di berbagai daerah yang terdampak gempa," ucapnya.

Baca juga: Gempa Tuban di Surabaya, Eni Tetap Jualan Takjil meski Sempat Tertimpa Runtuhan Atap

Dampak gempa Tuban di Surabaya


Di ibu kota Jatim, Surabaya, salah satu rumah yang rusak berada di Jalan Ngaglik, Kecamatan Genteng.

Atapnya yang ambruk sempat mengenai seorang penjual takjil bernama Eni, yang membuka lapak di depan rumah tersebut.

Meski demikian, Eni tetap memilih melanjutkan berjualan takjil. Hanya saja, lapaknya digeser, tak lagi berada di depan rumah.

"Kaki dua ini kejatuhan tembok itu (menunjuk atap), dibantuin sama warga sini tadi," ungkapnya, Jumat.

Baca juga: Dampak Gempa Tuban di Surabaya, 2 Warga Luka dan 2 Rumah Roboh

Akibat gempa Tuban magnitudo 6,5, seratusan pasien RS Universitas Airlangga (Unair) dievakuasi ke tempat parkir.

Salah satu keluarga pasien, Abdullah (28), mengungkapkan, sore itu, ia bersama anaknya yang dirawat, berada di lantai lima ketika gempa terjadi.

“Saat kejadianya itu, awalnya cuman goncangan, saya langsung lari dengan istri saya dan menggendong anak,” tuturnya.

Sewaktu mengevakuasi diri ke luar gedung, dia mengaku melihat sejumlah plafon berjatuhan.

“Kami dianjurkan sama perawatnya agar menjauh dari gedung. Takut juga sama plafon karena sempat lihat runtuh,“ jelasnya.

Baca juga: Ratusan Pasien RS Unair Dipindahkan ke Tempat Parkir Imbas Gempa Tuban

Halaman:


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau