Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Salah Paham soal Laka Lantas, Laki-laki dan Perempuan di Pamekasan Angkat Celurit Tantang Duel

Kompas.com - 21/03/2024, 20:22 WIB
Taufiqurrahman,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video viral warga laki-laki dan perempuan ramai-ramai bawa celurit menantang duel lawannya di tengah jalan di Desa Bulangan Barat, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Kejadian tersebut diduga dipicu persoalan kecelakaan lalulintas pada Selasa (19/3/2024). 

Kepala Kepolisian Resor Pamekasan, AKBP Jazuli Dani Iriawan saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto membenarkan peristiwa dalam video viral terbaru.

Baca juga: Usai Lukai 2 Orang dengan Celurit, Pelaku Kejahatan Jalanan di Sleman Tewas Ditabrak Motor

Kejadian itu diduga karena salah paham antara warga Desa Tebul Barat dengan warga Desa Tebul Timur dalam kecelakaan yang terjadi di Jalan Raya Pegantenan. 

Menurut Sri, 2 warga Desa Tebul Timur, Roy dan Fairul mengalami kecelakaan dengan warga Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.

Dalam kecelakaan tersebut, kedua belah pihak cekcok mulut karena tidak ada yang mengalah. Bahkan mereka nyaris berkelahi. 

Saat cekcok mulut, datang Ahmadi, warga Des Tebul Barat yang melintas di jalan, untuk melerai ketiganya karena saat itu sudah menjelang waktu berbuka puasa.

Namun saat dilerai, mereka tetap ngotot adu mulut. 

"Karena tidak mau dilerai, Ahmadi mengatakan, 'Kalau tidak mau dilerai, sudah biarkan saja'. Perkataan Ahmadi itu terekam video dan menyebar ke keluarga Roy dan Fairul," kata Sri Sugiarto, Kamis (21/3/2024). 

Baca juga: Kejamnya Begal di Bekasi, Korban Dipepet lalu Ditendang dan Diancam Celurit

Keesokan harinya, Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 15.20 WIB, keluarga Roy dan Fairul mendatangi rumah Ahmadi. Mereka membawa senjata tajam berupa celurit. 

Didatangi puluhan warga dengan senjata celurit, istri Ahmadi kaget kemudian menghubungi pamannya, Susuri yang ada di Desa Bulangan Barat. 

"Susuri klarifikasi ke Ahmadi soal rumahnya didatangi puluhan warga Desa Tebul Timur. Ahmadi menjawab tidak ada masalah karena hanya melerai," imbuh Sri. 

Setelah mendapat penjelasan Ahmadi, Susuri ingin mendatangi keluarga Roy dan Fairul.

Namun di tengah jalan, Susuri dicegat Hatib, kerabat Roy dan Fairul. Keluarga Roy dan Fairul sudah salah paham bahwa Susuri dikira akan melabrak rumah Roy dah Fairul. 

"Karena salah paham, keluarga Roy dan Fairul datang ke rumah Ahmadi mengendarai mobil sebanyak 10 orang membawa celurit." 

Baca juga: Berawal dari Saling Tatap, Pedagang Bumbu di Pasar Lontar Diserang Celurit oleh Orang Tak Dikenal

"Di rumah Ahmadi sudah siap menyambut kedatangan keluarga Roy dan Fairul. Kebetulan ada Wakapolsek pegantenan melintas sehingga warga dilerai dan tidak jadi bentrokan warga," ungkapnya. 

"Usai peristiwa itu, Polsek Pegantenan menemui keluarga kedua belah pihak. Kades Bulangan Barat sudah mendatangi tokoh masyarakat Tebul Timur untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan dari pihak warga Desa Tebul Timur menyadari bahwa terjadi kesalahpahaman antara Fairul, Roy dengan Ahmadi dan siap untuk minta maaf," tutupnya.

Sekadar informasi, sekitar pukul 13.00 WIB hari ini, Muspika Kecamatan Pegantenan memediasi dua pihak tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com