Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, 20.000 Ton Beras Impor dari Thailand Tiba di Banyuwangi

Kompas.com - 21/03/2024, 20:09 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 20.000 ton beras impor dari negara Thailand telah tiba di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Beras kiriman dari negeri Gajah Putih itu diangkut menggunakan kapal dan bersandar di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi.

Kepala Bulog Kantor Cabang Banyuwangi, Harisun mengatakan, beras impor tersebut akan didistribusikan di tiga wilayah.

Baca juga: Cek Stok Beras di Singkawang, Jokowi Belum Bisa Pastikan Kelanjutan Bansos

"13 ribu ton akan didistribusikan ke Bali dan Nusa Tenggara, sedangkan 7 ribu ton sisanya, akan disimpan di Gudang Bulog Banyuwangi," kata Harisun, Kamis (21/3/2024).

Menurut Harisun, saat ini di Gudang Bulog Banyuwangi masih ada sisa stok beras sekitar 3 ribu ton.

"Ketambahan 7 ribu ton jadi total stok kita nanti ada 10 ribu ton," ungkap Harisun.

Bulog menegaskan, stok beras 10 ton yang tersimpan di gudang tersebut, aman hingga lima bulan mendatang.

"Stok itu aman sampai 5 bulan mendatang," jelasnya.

Meski terbilang aman, Bulog berencana akan menambah kembali stok beras dari Thailand sebanyak 12 ribu ton.

Baca juga: Disperindag Jabar Klaim Harga Beras Mulai Turun

"Tanggal 25 Maret 2024 dijadwalkan akan ada kapal yang bersandar lagi," tutur Harisun.

Harisun memaparkan, saat ini harga gabah dan beras berangsur turun. Namun tidak signifikan.

"Saat ini harga beras dikisaran Rp 7.200 hingga Rp 7.400 per kilogram. Sementara harga beras SPHP Rp 10.200 per kilogram," ujarnya.

Untuk menstabilkan harga-harga tersebut, Bulog secara berkelanjutan melakukan operasi pasar di berbagai wilayah di Banyuwangi.

Bulog melibatkan aparat kepolisian dalam operasi pasar tersebut. Termasuk pada saat bongkar muat beras dari Thailand.

Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Nanang Haryono, mengaku turut memastikan ketersediaan stok beras di Banyuwangi.

Baca juga: Jokowi Tak Janji Bansos Beras Berlanjut sampai Desember 2024

"Kami sampaikan ke masyarakat untuk tidak resah, karena suplai ketersediaan beras dan bahan pokok lainnya aman terkendali," kata Nanang.

Proses bongkar muat di Pelabuhan Tanjungwangi memerlukan waktu kurang lebih selama 12 hari lamanya.

Setelah proses bongkar itu selesai, akan langsung disimpan di gudang bulog. Untuk yang lainnya akan dikirim ke Bali, NTB dan NTT.

"Semoga semuanya berjalan lancar," tandas Nanang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Gunung Semeru Luncurkan Guguran Material Vulkanik Sejauh 1.000 Meter

Surabaya
Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Aturan Baru soal Zonasi PPDB 2024 di Sumenep, Tak Bisa Asal Pindah KK

Surabaya
Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Umi Kalsum Rawat Anaknya yang Lumpuh di Rumah yang Nyaris Ambruk

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com