Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tradisi Ngusar Jelang Ramadhan di Pamekasan

Kompas.com - 07/03/2024, 19:46 WIB
Taufiqurrahman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com- Jelang Ramadhan, warga di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, melakukan tradisi Ngusar atau membersihkan makam leluhur secara bersama-sama.

Tradisi, sudah berlangsung turun temurun. Seperti yang dilakukan warga Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Melihat Tradisi Warga Bandung Cuci Karpet Sajadah Masjid Jelang Ramadhan

Kegiatan Ngusar salah satunya berlangsung di kompleks pemakaman leluhur mereka Buju’ Ajjih.

Warga datang berbondong-bondong dengan membawa peralatan pertanian untuk membersihkan kompleks pemakaman.

Salah satu warga Desa Mapper, Nur Holis mengatakan, tradisi Ngusar jelang Ramadhan bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada warga saat berziarah ke makam leluhur mereka. 

“Kalau makamnya sudah bersih, maka ziarahnya akan nyaman dan ibadahnya lebih tenang,” kata Nur Holis, sembari membersihkan makam, Kamis (7/3/2024).

Pengingat kematian

Warga Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan sedang Ngusar makam, Kamis (7/3/2024). Warga Desa Mapper, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan sedang Ngusar makam, Kamis (7/3/2024).

Tokoh pemuda desa setempat ini menambahkan, tradisi Ngusar juga menjadi sarana mengingatkan manusia yang masih hidup pada kematian.

Dengan demikian, orang-orang yang masih berada di muka bumi akan lebih mengingat Sang Pencipta.

“Tradisi Ngusar juga bisa menjadi media peringatan kepada yang hidup bahwa akan mati. Maka sebelum mati, rajin-rajinlah beribadah khususnya di bulan Ramadhan di mana semua ibadah pahalanya dilipatgandakan,” imbuhnya.

Baca juga: Menengok Tradisi Sedekah Bumi dan Gunungan Tempe untuk Sambut Ramadhan di Sidoarjo

Masyarakat Desa Mapper masih antusias mengikuti Ngusar meskipun dalam keadaan hujan rintik-rintik. Selain hari Kamis, Ngusar biasanya juga dilakukan warga di hari Senin.

“Ngusar ini kalau tidak dilaksanakan hari Senin, bisa juga hari Kamis. Waktunya setelah shalat Dhuhur selepas warga melaksanakan aktivitas di sawahnya masing-masing,” ujar pemuda lulusan salah satu perguruan tinggi negeri di Malang ini.

Tokoh masyarakat setempat, Suratmo mengungkap mengapa Tradisi Ngusar masih tetap lestasi. Hal itu karena pelibatan anak-anak muda dalam setiap kegiatan tradisi.

“Anak-anak muda selalu kami ajak untuk ikut Ngusar. Tujuannya agar tradisi ini masih tetap lestari dan yang muda tidak lupa dengan leluhurnya,” ungkapnya.

Baca juga: Sejarah Dugderan, Wajah Keberagamaan Kota Semarang untuk Menyambut Ramadhan

Sejarah Ngusar

Para perempuan membaca doa dalam Tradisi Ngusar di Madura, Kamis (7/3/2024). Para perempuan membaca doa dalam Tradisi Ngusar di Madura, Kamis (7/3/2024).

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Cerita Mochammad Abdul Aziz, Jemaah Haji Termuda di Jatim, Gantikan Ayah yang Meninggal

Surabaya
Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Asyik Berduaan dengan Pacar, Pria di Kota Malang Disabet Golok Orang Tidak Dikenal

Surabaya
Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Pasutri Bojonegoro Bisa Haji dari Penghasilan Parkir, Sisihkan Uang untuk Infak

Surabaya
Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Kronologi Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Barang Muatan Ludes

Surabaya
Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Bom Ikan Meledak di Pasuruan Jatim, Satu Orang Tewas

Surabaya
Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Siswa SMAN 2 Kota Batu Raih Medali Emas Kejuaraan Internasional Sepeda Downhill di Malaysia

Surabaya
Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Truk Ekspedisi Terbakar di Tol Solo-Madiun, Paket dalam Boks Hangus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Istri Meninggal Pasca Cabut Gigi Bungsu, Suami Bertekad Cari Keadilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Polisi di Situbondo Gagalkan Jual Beli 8,9 Ton Pupuk Subsidi

Surabaya
Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Banjir Rob Terjang Belasan Rumah Warga di Situbondo

Surabaya
70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

70 Calon Haji di Embarkasi Surabaya Batal Berangkat Tahun 2024

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com